Mohon tunggu...
Laila 1007
Laila 1007 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Favorit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlakuan Agresif yang Memengaruhi Pada Perkembangan Anak

26 Februari 2024   08:50 Diperbarui: 26 Februari 2024   08:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu perlakuan agresif? Perlakuan yang dilakukan ketika kemarahan lagi meluap-luap dan orang melakukan serangan secara kasar dengan cara yang tidak wajar. Mengapa anak bisa menjadi agresif? Anak menjadi agresif bisa terjadi karena mengalami gangguan biologis atau penyakit, karena adanya pengaruh dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga pengaruh negatif dari luar atau teman bergaulnya. 

Anak-anak yang berasal dari latar belakang 

keluarga dengan setratasosial bawah memiliki berbagai permasalahan yang bersifat psikis, bahkan kerap mengalami kekerasan. Lingkungan 

dan permasalahan perilaku anak memiliki keterkaitan. Anak yang berusia muda dengan lingkungan tempat tinggal dan pendapatan yang 

rendah terlihat memiliki pengalaman masalah perilaku dibandingkan dengan anak yang hidup dalam berkecukupan atau makmur (Knapp, 

2007: 152-161). 

Agresi berawal dari tumbuh kembang anak atau dapat dikatakan anak mengungkapkan perasaannya dengan cara memukul temannya. Hal ini sangat mengkhawatirkan jika terus berlanjut dan sangat berbahaya bagi teman-teman lainnya. Sebab jika emosi anak kecil tidak dikendalikan maka akan terus berlanjut hingga ia besar nanti.

Adapun jenis perilaku agresif anak dan reaksi anak terhadap penerimaan sosial diantaranya (1) agresif fisik yang diprovokasi, misal: menyerang kembali mengikuti provokasi; (2) agresi yang meledak, misal: marah tanpa alasan yang jelas; (3) agresi lisan, misal: mengancam; dan (4) agresi secara tak langsung, misal: menceritakan pada guru bahwa siswa lain yang melakukan kesalahan(Vaughn dan Bos, 2012: 106).

Penyebab perilaku agresif terdiri dari sosial, personal, kebudayaan, situasional, sumber daya, media massa, dan kekerasan dalam rumah tangga (Wirawan, 2009: 94-97). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya agresi sangat berbeda-beda, tidak hanya karena motivasi internal, tetapi juga karena pengaruh faktor kognisi dan lingkungan, dimana anak mempelajari perilaku agresif melalui observasi dan pengalaman. Pengaruh terbesar terhadap perilaku agresif anak berasal dari keluarga, terutama dari keluarga dengan kelas sosial ekonomi rendah, oleh karena itu besar risiko menimbulkan gangguan sosial dan emosional pada anak berupa perilaku agresif.

Beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menangani anak yang berperilaku agresif diantaranya dengan modifikasi perilaku yang 

dikembangkan berdasarkan operant conditioning Skinner, meliputi lima langkah anatara lain: (1) menetapkan tujuan perubahan perilaku; (2) menetapkan reinforcement yang sesuai; (3) menetapkan prosedur untuk perubahan perilaku; (4) melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan dan mencatat hasil penerapan prosedur; dan (5) melakukan evaluasi dan revisi (Jamaris, 2010: 162). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun