Mohon tunggu...
Laila Rahma Dewi
Laila Rahma Dewi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi C,UIN SUKA,2014 I Hidup untuk Berkarya,Berkarya untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berkesan Dahulu, Lebih Baik Sekarang

14 Januari 2015   02:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi saat ini sudah semakin maju, begitu juga dengan pemikiran anak zaman sekarang. Sekarang ini, batasan pemikiran anak-anak dan orang dewasa tidak jauh beda. Mengapa? Karena, sekarang ini sudah jarang sekali acara, program maupun permainan yang dikhususkan untuk anak-anak. Hampir tak ada perbedaan sama apa yang harus menjadi konsusmsi bagi anak-anak dan bagus bagi orang dewasa. Bisa dikatakan anak-anak zaman sekarang sudah dewasa sebelum waktunya.
Dulu, setiap hari minggu pasti acara di televis itu banyak menayangkan acara untuk anak-anak. Tapi, beberapa tahun teakhir sudah jarang acara-acara seperti itu. Walaupun terkadang banyak juga yang berasumsi jika menontok kartun itu nanti dia akan jadi nakal, susah diatur dan sebagainya, itu tinggal tergantung dari bimbingan orang yang menemani anak itu menonton sebuah acara. Makannya disetiap acara televise biasanya ada tulisan RBO,D, dan sebaginya. Daripada sekarang ini malah banyak sekali sinetron dan tontonan lain yang belum waktunya dikonsumsi anak-anak. Tidak hanya acara, lagu-lagupun juga seperti itu. Dulu, banyak sekali penyanyi anak-anak seperti Sherina, Tasya, Joshua ,Trio Kwek-kwek dan lain-lain yang membawakan lagu ciri khas anak-anak. Banyak musisi yang ada di insudtri music saat ini, tetapi jarang ada yang mendedikasikan karya ciptaan mereka untuk membuat lagu untuk anak-anak. Padahal, jika para musisi itu mau untuk membuatkan sebuah karya bagi anak-anak akan sedikit membantu bagi kehidupan anak bangsa. Mereka akan dewasa sesuai waktunya.
Banyak yang bilang, jika masa kecil anak sekarang lebih baik daripada dulu tetapi tak lebih berkesan daripada masa kecil anak dulu. Dulu jika anak-abak ingin bermain, mereka mengajak teman yang lain untuk ikut bergabung bersama sehingga menumbuhkan kebersamaan dan mereka menjadi mengerti arti kebersamaan itu sendiri. Tetapi, sekarang ini tak harus jauh-jauh untuk menyambangi rumah satu persatu hanya dengan menggunakan permainan di gadget mereka dapat bermain bersama ataupun berkenalan dengan orang baru. Hal itu yang menumbuhkan sikap individualisme di kalangan anak-anak masa kini. Mereka tidak banyak berinteraksi dengan dunia sekitarnya, jadi banyak anak yang terkadang suka seenaknya sendiri. Dan masih banyak perbedaan yang dapat terlihat dari sikap anak-anak zaman sekarang.
Memang, zaman sekarang ini jika tidak menggunakan gadget dengan baik mereka akan dibilang katrok, ndeso, kudet ,dan lain-lain. Permasalahan ini tidak akan timbul jika setiap anak itu diberikan pemahan yang benar tentang penggunaan gadget yang belum dapat mereka gunakan dengan baik, karena mereka masih terlalu kecil. Hal itulah yang sebenarnya harus dicegah oleh orang tua, karena sesungguhnya anak-anak seperti itu karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Bagus jika gadget yang mereka gunakan untuk melakukan hal yang positif, tetapi jika digunakan untuk hal yang negatif dampaknya akan jelek untuk banyak hal. Semua orang pasti akan mengambil kesempatanj jika situasi memungkinkan.
Maka dari itu, kita para pemuda penerus bangsa harus menyumbangkan ide bagi adik-adik kita yang akan menjadi penerus bangsa seperti kita. Tidak harus muluk-muluk. Bisa dengan cara kita membuat suatu komunitas atau kita mendedikasikan sebuah karya yang cocok untuk anak-anak kita sudah dapat menyelamatkan banyak anak dari pengaruh teknologi yang akan terus berkembang seiitring dengan berkembangnya zaman. Walaupun tidak dapat merata, tetapi setidaknya kita sudah dapat menyelamatkan sebagian kehidupan anak-anak dalam artian sesungguhnya. Dan sekarang inilah, kita para pemuda penerus bangsa harus menunjukkan eksistensi kita bahwa kita ingin membangun Indonsia agar menjadi sebuah negara yang maju dan dapat berpengaruh positif bagi negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun