Mohon tunggu...
Laila Fitria
Laila Fitria Mohon Tunggu... -

Studies at State Islamic College of Sorong, 2011.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Apa dengan Matematika?

6 Januari 2014   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa dipungkiri lagi pelajaran matematika sangatlah penting untuk mencari pekerjaan. Apakah bisa dibayangkan jika arsitek tidak punya kemampuan menghitung bangunan? Atau manager yang tidak mempunyai kemampuan untuk menghitung uang bagaimana dengan kelanjutan perusahaannya? Yang pasti dunia akan terasa aneh jika tidak ada matematika. Tidak akan ada jam, tidak akan ada gadget-gadget canggih zaman sekarang dan yang paling fatal adalah tidak adanya alat jual beli seperti uang. Tetapi matematika sekilas bagi kebanyakan orang dianggap suatu pelajaran atau mata kuliah yang sangat sulit, termasuk saya. Kenapa?

Banyak yang beranggapan sulit karena matematika mempelajari rumus dan berhitung yang terkadang rumit dan membingungkan. Pelajaran matematika pastinya sudah sangat lama di Indonesia, mungkin sebelum saya lahir sudah ada matematika tetapi dengan nama yang lain. Namun sebenarnya mengapa matematika dianggap selalu sulit dan membingungkan bagi para siswa? Dari beberapa jawaban yang pernah saya tanyakan kepada teman saya di sekolah, ternyata penyebab pelajaran matematika sulit sebagian besar ada 2 bagian, yaitu : karena banyaknya angka jadi membuat rumit dan tidak adanya variasi yang menyenangkan dalam pembelajaran, selalu dihadapkan dengan hitung-hitungan yang membuat pusing kepala apalagi jika jadwal jam pelajaran matematika di jam terakhir jadi tambah tidak semangat untuk belajar, 99% kepikiran pulang terus..hehe.. ~_^

Memang kalau tanpa angka tidak mungkin bisa disebut pelajaran matematika. Tetapi yang membuat saya bingung sekaligus setuju adalah pilihan yang kedua, tidak adanya variasi yang menyenangkan, itulah yang membuat siswa-siswa tidak begitu senang akan adanya matematika. Saya seringkali berfikir kenapa saya belajar matematika terus menerus? Apakah aljabar, aritmatika, logaritma, atau yang lain benar-benar bermanfaat bagi kehidupan nanti? Sepertinya banyak juga yang berfikiran seperti saya.

Mungkin sebaiknya para guru lebih membuat kelas menjadi menyenangkan, dengan cara lebih banyak membuat perumpamaan matematika dalam kehidupan nyata, sedikit hiburan atau yang lainnya. Menurut saya bagi siswa pastinya itu sangat mendorong untuk belajar lebih giat dan menyenangkan.

Menurut sumber lain yang saya dapatkan, mungkin kebanyakan orang belum menyadari arti penting pendidikan matematika dalam membangun sebuah masyarakat yang rasional dan modern. Artinya dengan belajar matematika secara tidak langsung melatih seseorang untuk dapat berfikir rasional, lebih menggunakan logika dan berfikir modern. Matematika juga sangat penting dan berpengaruh banyak dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyata dalam hal membeli ataupun transaksi uang pasti kita menggunakan matematika untuk hal hitung menghitungnya. Bagi pelajar maupun mahasiswa juga kebanyakan malas dan tidak tertarik akan matematika. Mereka sudah menjudge matematika sulit, maka dari itu mereka tidak berniat untuk mempelajarinya kecuali memang tuntutan materi.

Penyebab lain membuat orang membenci matematika adalah jika seseorang salah dalam satu perhitungan maka selanjutnya akan salah terus. Kebanyakan orang yang mendapat nilai jelek langsung down dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang tersulit dan tidak mempelajari kesalahannya lebih lanjut. Namun bukan hanya pada pelajar atau mahasiswanya saja yang menganggap matematika sulit. Tapi terkadang kesalahan juga dapat terjadi dari pengajarnya yang kurang menyampaikan materinya dengan baik dan dimengerti oleh pelajar. Mungkin kebanyakan guru tidak benar-benar memahami darimana datangnya rumus-rumus dalam matematika sehingga dalam proses penyampaian materi pelajar menjadi bingung. Ya memang walaupun tidak semua pengajar tidak produktif dalam penyampaian materi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun