Mohon tunggu...
Nurul Sukmaning Habibie
Nurul Sukmaning Habibie Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tutorial Teacher

Menyukai bahasan tentang dunia perkuliahan, pendidikan, dan sosial. Penulis fiksi untuk beberapa karya antologi cerita dan puisi. Saat ini tengah belajar menulis opini dan karya ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dikoyak Tugas Dadakan, Mahasiswa pun Harus Putar Otak Buat Jawaban

12 September 2020   19:44 Diperbarui: 12 September 2020   19:40 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seharusnya dengan pengalaman tugas dadakan baiknya mahasiswa bisa mengambil sebuah pelajaran. Bahwa selagi dateline masih jauh, tak apa apa kerjakan dengan pelan-pelan dan tau-tau sudah sampai tujuan. Yah, tapi mahasiswa juga manusia yang beragam. Mungkin selagi masih ada waktu, santuy sebentar aja dulu. Santuy terus sampai lupa tugas dan lagi-lagi dikoyak tugas.

Pun dengan dosen demikian tidak bisa serta merta melakukan pemberian tugas tambahan yang dilaksanakan secara dadakan. Tahu bulat yang digoreng dadakan biar anget saat disantap pun, perlu beberapa langkah dulu seperti persiapan minyak dan alat penggorengan, bumbu pedas asin yang menggiurkan, sampai plastik bening untuk mewadahi makanan. Nah kan, tidak ada yang bisa menyelesaikan yang instan. Semuanya butuh proses atau waktu tunggu, bukan sekali kejapan mata rampung begitu saja.

Tugas tambahan boleh saja diberikan, namun tak seharusnya diberikan dadakan. Jika mahasiswa mengerjakan terburu-buru yang penting segera selesai dan dosen pun ingin pekerjaanya beres segera berlalu, terus apa gunanya tugas kalau hanya pengerjaannya seadanya dengan harapan nilai setinggi-tingginya?

So, dear bapak-ibu dosen yang beriman, baiknya jika memberikan tugas tambahan berikanlah juga kelonggrana berdasarkan tingkat kesulitan tugasnya. Jangan berlaku kejam, karena kami mahasiswa juga manusia yang ingin dimengerti. Mengerjakan tugas dengan santuy dengan hasil mantap betul merupakan keinginan kami, namun mengerjakan tugas dengan penuh kerja keras lalu diberikan apresiasi adalah tujuan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun