Mohon tunggu...
Lahandi Baskoro
Lahandi Baskoro Mohon Tunggu... -

Copywriter & Desainer freelance. RPG gamer fanatik. Penyuka Rap-rock. Sedang menyelesaikan pascasarjana di International Design School.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Creative Room Siap Jadi Katalis Industri Kreatif Kota Depok

19 September 2011   08:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:50 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sabtu sore kemarin Ruang TBM di Depok Town Square mendadak dipenuhi oleh para pekerja kreatif dari Depok dan penjuru Jabotabek lainnya. Di ruang tersebut digelar Creative Room #01, sebuah even creative sharing sekaligus soft launching komunitas Depok Creative. Hujan deras yang mengguyur Kota Depok sore itu, tidak menyurutkan semangat lebih dari empat puluh pekerja kreatif untuk hadir di acara tersebut. Sesi pertama dibuka dengan persentasi dari Lahandi Baskoro yang menekankan pentingnya industri kreatif berskala lokal. Lahandi juga memaparkan seksinya potensi ekonomi kreatif dari Kota Depok yang hingga saat ini belum digarap serius oleh pihak pemerintah kotanya. Sehabis menutup uraiannya, Lahandi yang juga pencetus komunitas Depok Creative, secara simbolik meresmikan peluncuran Depok Creative dengan tombol animasi. Sesi sharing kedua dibuka oleh Amran Ahmad dengan memutar video pendek tentang kumpulan permainan tradisional anak-anak khas wilayah Jawa Barat. Amran berbagi tentang kegiatan edukasi sosial yang digarapnya untuk membantu salah satu desa di pelosok Karawang. Amran dengan biro desain yang digawanginya, membantu kegiatan ini agar mendapatkan awareness positif dan dampak yang signifikan dari masyarakat. Presentasi ketiga disampaikan oleh Hafiza Elvira, CEO dari Nalacity Foundation, yang menyampaikan tentang konsep Social business, tantangannya dan dampaknya. Paparan yang disampaikan diperkaya oleh beberapa video, salah satunya dari Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank, yang menjelaskan tentang bagaimana ia mendorong Danone agar mau memproduksi yoghurt bernutrisi dengan harga murah untuk kaum miskin di Bangladesh. Hafiza juga menjelaskan tentang aktivitas social business yang sudah digarap oleh Nalacity Foundation selama enam bulan untuk memberdayakan ekonomi di kampung penderita kusta di Sitanala, Tangerang. Puncak acara ialah saat Traceland Vectorie tampil untuk membawakan materi tentang vektor dan dunia freelance. Pria yang akrab disapa Rie ini, menjelaskan tentang seni vektor dan eksplorasinya. Ia juga memaparkan bagaimana ia bisa menggarap projek-projek dari klien korporat luar negeri. "Pokoknya bikin karya secara konsisten dan pajang di situs-situs portofolio desain, nanti klien-klien akan mendekat sendiri. Mereka akan menawarkan projek atau campaign mereka yang ingin dieksekusi dengan gaya khas desain kita", tukas Rie yang sejak tahun lalu mengerjakan campaign dari Diesel yang bertema Only The Brave. Acara ditutup dengan foto bersama dan sesi networking bebas. Walaupun acara ini di selenggarakan oleh komunitas kreatif Depok, namun hadir juga pekerja kreatif asal Tangerang, Jakarta, Bekasi, hingga Bogor. Selain dari kalangan pekerja kreatif profesional, acara ini juga dipenuhi oleh mahasiswa bahkan pelajar SMA. Tak sedikit juga yang bertanya kapan Creative Room berikutnya akan diadakan dan apa rencana follow up selanjutnya dari Depok Creative. Nampaknya acara tersebut mampu memancing para pekerja kreatif Depok untuk membangunkan geliat ekonomi kreatif kota Depok. (lan/DC) [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="Lahandi Baskoro, menjelaskan tentang pentingnya industri kreatif berskala lokal"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="Amran Ahmad, berbagi tentang permainan tradisional anak-anak wilayah Jawa Barat yang kian pupus"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="Traceland Vectorie, menceritakan pengalamannya bekerjasama dengan brand luar negeri"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="Hafiza Elfira, menceritakan social business dari Nalacity Foundation yang memberdayakan kaum marjinal di Tangerang lewat produk fashion"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="Direspon positif oleh lebih dari empat puluh penggiat kreatif, Creative Room siap jadi katalis industri kreatif kota Depok"][/caption] ========== Press Release : http://goo.gl/8wS9f Full Coverage : http://goo.gl/NDzRk Alternative Photos : http://goo.gl/BuUh5 Facebook : DepokCreative Twitter: @DepokCreative

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun