Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Yusril Ihza Mahendra vs OC Kaligis, Siapa Menang?

10 April 2015   12:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertarungan antara Golkar Ical VS Golkar Agung adalah juga pertarungan dua pengacara senior Yusril Ihza Mahendra VS OC Kaligis. Arena pertarungan kedua pengacara senior ini adalah PTUN dan Pengadilan Jakarta Utara. Pertandingan kedua pengacara ini selalu menarik perhatian. Bak pertandingan Manny Pacquiao VS Floid Mayweather Jr2 Mei mendatang, para penonton menyimak sekecil apapun gelagat dan komentar mereka.

Yusril dipilih oleh Ical karena jejak Yusril yang maha dahsyat memenangkan perkara. Pada masa pemerintahan SBY, Yusril berhasil menang TKO 8-0 melawan pemerintah. Dua diantaranya yang menyolok adalah kemenangan TKO Yusril atas Jaksa Agung Hendarman Supandji, lolos hukum dan menang telak atas kasus Sisminbakum. Jejak kemenangan Yusril itu membuat namanya berkibar di jagat hukum tata Negara Indonesia. Tak heran kalau ada anggapan bahwa tak ada ahli hukum tata Negara sehebat Yusril.

Melihat lawannya menggaet Yusril, Agung Laksono tak mau kalah. Agung menggaet OC kaligis, sang pengacara kondang. Yusril VS OC kaligis adalah lawan yang sepadan. OC Kaligis adalah icon pengacara Indonesia. Pengalaman menangani kasus di Indonesia sudah sangat banyak mulai dari artis, selebritis, pejabat, dan kasus yang menyedot perhatian banyak orang. OC Kaligis memiliki pengalaman dalam beragam kasus, di antaranya adalah mengenai buruh pabrik, kuli bangunan, sopir PPD, dan rakyat miskin lainnya. Kaligis juga pernah membela sejumlah pejabat dan mantan presiden, di antaranya adalah Samadikun Hartono, HM Soeharto dan BJ Habibie dan terakhir adalah kasus Nazaruddin.

Kiprah kedua pengacara ini dalam kasus Golkar selalu ditunggu-tunggu. Media, pengamat, komentator selalu menyimak setiap gerak-gerik dan lontaran kata dari mulut mereka. Pernyataan dan sindiran mereka dipublis dengan cepat oleh media online. Saling balas dan serang pun menjadi bumbu penyedap dari kedua professor hukum ini. Apa saja perdebatan mereka?

O.C. Kaligis mengawali perdebatan dengan menyebut Yusril Ihza Mahendra, melakukan blunder. Didampingi sejumlah wanita cantik yang bekerja di kantornya, O.C. Kaligis memaparkan blunder Yusril yang mendampingi kubu Aburizal Bakrie menempuh jalur hukum.

“Indonesia adalah negara hukum. Apa yang dijalankan Menkumham sesuai perintah undang-undang partai politik yang memerintahkan penyelesaian konflik melalui Mahkamah Partai,” kata O.C. Kaligis saat mengisi materi Rapimnas kubu Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (08/04).

Ditambahkan Kaligis, Yusril juga sudah mengakui perintah UU Parpol bahwa putusan Mahkamah Partai Golkar adalah final dan mengikat. Karena itu, kata dia, seharusnya landasan hukum itu yang digunakan semua pihak dalam menyelesaikan perkara konflik di internal Golkar.

Menanggapi serangan kungfu OC Kaligis, Yusril menangkis dan melakukan serangan balik dengan mengatakan bahwa: “Kaligis menciptakan blunder untuk dirinya sendiri. Bahwa putusan mahkamah partai final dan mengikat, kalimat itu adalah norma undang-undang, bukan ucapan saya," kata Yusril dalam siaran pers, Rabu (8/4/2015).

Kalimat undang-undang itu, menurut Yusril, multi tafsir karena pihak yang tidak puas atas putusan mahkamah partai bisa membawa masalah tersebut ke Pengadilan Negeri. Apalagi, dalam kasus ini, Mahkamah Partai Golkar menurut Yusril tidak membuat putusan apa-apa dalam konflik kubu ARB dan AL. "Lantas apanya yang final dan mengikat seperti dikatakan Kaligis?," tanya Yusril.

"Saya anggap Kaligis sama dengan Refly Harun yang tidak pernah membaca utuh putusan Mahkamah Partai. Ketika saya kasih putusan mahkamah Partai Golkar dan baca isinya, Refly berubah pikiran 180 derajat. Refly kemudian membenarkan bahwa Mahkamah Partai Golkar memang tidak mengambil putusan apa-apa," kata Yusril.

Kalau Kaligis membaca dengan seksama putusan mahkamah Partai Golkar, Yusril yakin Kaligis akan menyesali ucapannya hari ini. "Karena beliau telah mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. Apalagi beliau melakukannya didampingi oleh sejumlah wanita cantik yang selalu setia menemani beliau ke mana saja beliau pergi," kata Yusril dengan senyum.

Menarik untuk menunggu keputusan adil dari PTUN dan pengadilan Jakarta Utara. Apakah hakim-hakim di kedua lembaga itu terkesima atas opini-opini yang dibangun oleh kedua pengacara kondang ini? Siapa yang menang di antara mereka? Melihat sepak terjang Yusril di bidang hukum tata negara, peluang Yusril menang lebih besar. Namun melihat kegigihan OC Kaligis dan mencari keadilan, peluang OC Kaligis menang terbuka lebar. Hal yang sudah pasti adalah bahwa pemenang akan semakin berkibar dan melejit namanya.

Salam,

Asaaro Lahagu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun