Yahya mengakui bahwa misi NU adalah memperjuangkan dan menegakkan kesetaraan di berbagai bidang terutama di bidang politik dan ekonomi. Ia mengaku bahwa NU perlu dijauhkan dari tunggangan politik dan politik identitas. Politik identitas sangat berbahaya bagi negara ini dan oleh karena itu harus dijauhkan. Jika ada orang yang mengatasnamakan NU, itu bukan atas nama NU tetapi atas nama kredibilitas masing-masing orangnya.
Perda-Perda Syariat yang diberlakukan di daerah, sama sekali tidak didukung oleh Yahya. Alasannya Perda itu hanya dari kacamata agama tertentu dan bersifat sangat diskriminatif dan mengabaikan kesetaraan. Publik  perlu diberikan pendidikan politik agar mendukung pemimpin yang mempertahankan NKRI dengan prinsip kesetaraan.
Yahya mengaku bahwa agama perlu dihadirkan di ranah publik namun bukan simbol-simbolnya dan orangorangnya tetapi substansinya. Substansi agama adalah nilai-nilai agama yang berlaku secara universal yakni keadilan, kedamaian, keharmonisan dan kesetaraan.
Salam Kompasiana
Asa'aro Lahagu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H