Langkah terakhir sebagai langkah yang keenam, Ahok akan mengerahkan bulldozer, TNI-Polri dan Satpol PP, untuk meratakan Kalijodo dengan tanah. Ahok bilang, tidak boleh ada bangunan apapun yang berdiri di sana. Tentu saja langkah keenam ini sudah sangat mudah karena telah didahului langkah 1-5. Perlawanan yang ditemui pun sudah berkurang hingga 50 persen. Jelas pekerjaan untuk menggusur Kalijodo lebih mudah dibandingkan penggusuran Kampung Pulo, Season City atau tempat-tempat lain.
Kemarin(16/2/2016) aparat gabungan TNI dan Polri telah menutup akses menuju Kalijodo. Para pelanggan sudah tidak bisa masuk lagi ke sana. Kalijodo tinggal menunggu hari. Para pengelola cafe, PSK, mami, preman, mafia dan bos Kalijodo semakin terjepit pelan-pelan. Manufer Daeng Aziz yang mengadu ke sana kemari, sudah tidak lagi berguna. Ia jelas sudah kalah dengan Ahok. Munculnya pengacara warga Kalijodo, Razman Arif Nasution juga tidak ngaruh sama sekali. Baru sehari pun Razman menjadi pengacara, ia sudah berteriak ketakutan agar TNI dan Polri tidak ikut campur.
Nah, sudahlah Daeng Aziz biarkan Kalijodo ditutup, biarkan orang berhenti berbuat dosa di sana, biarkan pertanyaan Ahmad Dhani terbang entah kemana: “Jika Kalijodo ditutup, kemana orang akan membuang dosa?” Kita pun balik bertanya kepada Ahmad Dhani, jika orang sudah masuk ke lumpur dosa, kemana ia berteriak meminta pertolongan?
Salam Kompasiana,
Asaaro Lahagu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H