Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

5 Alasan Jokowi Memilih Pansel KPK Semuanya Perempuan

21 Mei 2015   12:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepanjang pembentukan pansel pimpinan KPK sebelumnya, belum pernah terjadi bahwa semuanya perempuan. Namun kali ini semua pansel KPK semuanya wanita. Mereka adalah Destry Damayanti, Eny Nurbaningsih, Harkrituti Hakrisnowo, Beti Alisjabana, Yenti Garnasih, Supra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Sadiawati dan Meuthia Gani. Semuanya punya latar belakang, pendidikan dan keahlian yang sangat mumpuni. Penunjukkan semua wanita sebagai pansel KPK oleh Jokowi, membuat publik sedikit terkejut? Mengapa Jokowi memilih pansel KPK semuanya perempuan? Apakah memang tidak ada satupun lelaki yang kompeten sebagai anggota pansel pimpinan KPK? Mari kita telusuri alasan-alasan Jokowi mengapa menonjolkan perempuan dalam pansel KPK kali ini.

Pertama, Data KPK sejak tahun 2004, mayoritas pelaku korupsi yang telah menjadi tersangka di Indonesia dilakukan oleh kaum lelaki. Beberapa survei baik di Indonesia maupun luar negeri menyatakan bahwa wanita dalam hal urusan duit, jauh lebih jujur daripada pria. Potensi korup pria jauh lebih tinggi daripada wanita. Lalu apa hubungannya dengan pansel wanita? Bagi Jokowi, wanita ditunjuk sebagai pansel KPK agar mereka benar-benar memilih lima orang pimpinan KPK yang benar-benar bersih. Wanita dengan mata hatinya bisa melihat mana pria atau wanita yang pantas menjadi pimpinan KPK. Wanita lebih jujur daripada lelaki. Pria bermain politik lewat otaknya sedangkan wanita bermain perasaan lewat hatinya.

Kedua, dalam urusan bidang yang keras, Jokowi memilih wanita untuk menanganinya. Tengok saja Menteri Susi yang kemarin terus menenggelamkan kapal pencuri ikan. Perempuan yang hanya lulusan SMP itu telah mampu menunjukkan dirinya lebih hebat dari pada pria dalam menghadapi kerasnya ombak laut dan baum ikan yang memuakkan. Para pria sebelumnya kurang berani menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia. Kadang wanita lebih keras dan tegas daripada pria.

Ketiga, Jokowi ingin menonjolkan peran wanita Indonesia. Bagi Jokowi, sentuhan wanita tidak kalah bagus dari pada pria. Bahkan dalam bidang-bidang tertentu wanita lebih hebat dari pada pria. Maka tak heran dari 34 kabinetnya Jokowi memilih 8 wanita untuk menangani bidang-bidang yang sangat strategis. Sebagai contoh misalnya memilih Rini Soemarno mengelola BUMN yang sudah bobrok, Siti Nurbaya mengelola hutan dan lingkungan hidup yang semakin rusak.

Keempat, Dalam urusan KPK, Jokowi lebih percaya kepada perempuan karena perempuan lebih teliti, lebih rapi, lebih luwes lebih tajam intuisinya dan lebih berperasaan mendalam lewat mata hatinya. Sekaligus pemilihan perempuan merupakan langkah terobosan baru bagi Jokowi untuk melihat kemampuan wanita Indonesia.

Kelima, para perempuan yang dipilih oleh Jokowi benar-benar bebas dari latar belakang parpol. Kesembilan perempuan itu sangat independen dan tentu saja mereka bebas dari intervensi parpol.

Munculnya Sembilan nama anggota pansel ini patut diapreasiasi. Mereka diharapkan bisa memilih sosok pimpinan independen, tetapi multi talenta untuk mengemudi KPK ke depan. Pemilihan kesembilan perempuan ini juga melegakan netizen. Karena dalam daftar nama anggota pansel sebelumnya sempat muncul nama Margarito dan Romli. Itu sangat mengernyitkan kening. Namun Jokowi telah menjawab keraguan publik untuk memilih pansel yang hebat dan semuanya wanita. Tujuannya jelas, agar sentuhan wanita dapat mewarnai perjalanan KPK ke depan.

Asaaro Lahagu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun