Pergulatan berlangsung semalam suntuk dan dapat dituntaskan ketika terdengar ayam berkokok, Andi terkulai lemah dalam kenikmatan dan kebahagiaan. Hal itu berlangsung hingga berbulan-bulan.
Andi mulai gelisah dan berfikir normal bahwa apa yang dia lakukan dengan Nyai Ratmi bukanlah tindakan wajar. Andi merasa bahwa Nyai Ratmi ternyata memiliki rencana jahat untuk memperpanjang hidupnya dengan menghisap energi kehidupan Andi. Setiap malam, Andi merasakan kenikmatan tetapi kekuatannya semakin hilang, lemas tak bergairah, sementara Nyai Ratmi terlihat semakin muda dan kuat.
Suatu malam, setelah melakukan hubungan suami istri, Andi melihat Nyai Ratmi keluar kamar menuju tempat pemujaannya. Andi mengikuti dan mengintip apa yang akan dilakukan Nyai Ratmi. Di sana, dia menemukan sebuah altar dengan simbol-simbol aneh dan patung-patung yang menakutkan. Di tengah altar, ada sebuah cermin besar yang tampaknya memancarkan aura gelap. Tapi kemana Nyai Ratmi, pikir Andi.
Nyai Ratmi tiba-tiba muncul di belakang Andi. "Kau tidak seharusnya berada di sini," katanya dengan suara yang dingin dan menakutkan. "Sekarang kau tahu rahasiaku, kau tidak bisa pergi."
Andi ketakutan dan mencoba melarikan diri, tetapi Nyai Ratmi menggunakan kesaktiaannya menahan Andi. Dengan kekuatan mistisnya, Nyai Ratmi mulai menghisap sisa-sisa energi kehidupan Andi. Andi merasa tubuhnya semakin lemah dan hampir pingsan.
Dalam keputusasaan, Andi teringat ajaran-ajaran tentang ilmu mistis yang pernah dia pelajari dari Nyai Ratmi. Dia mencoba melawan dengan menggunakan mantra-mantra perlindungan yang dia ketahui. Meskipun tidak sekuat Nyai Ratmi, Andi berhasil menciptakan perisai energi yang cukup untuk menahan serangan Nyai Ratmi.
"Dengan kekuatan yang masih tersisa dalam diriku, aku akan menghentikanmu, Nyai Ratmi!" teriak Andi dengan penuh amarah. Dengan sisa-sisa tenaganya, Andi berusaha merusak altar dan cermin besar di ruangan itu. Nyai Ratmi berteriak marah dan mencoba menghentikan Andi, tetapi dia terlambat.
Cermin besar itu pecah, dan dengan pecahnya cermin, kekuatan mistis yang dimiliki Nyai Ratmi mulai menghilang. Nyai Ratmi berteriak kesakitan saat tubuhnya kembali menua dengan cepat. Dalam hitungan detik, Nyai Ratmi kembali berubah menjadi sosok nenek tua yang rapuh dan lemah.
Nyai Roro menatap Andi dengan penuh kebencian. "Kau menghancurkan segalanya. Kau akan membayar untuk ini," katanya dengan suara yang penuh dendam.
Belum sempat melakukan penyerangan, tiba-tiba tubuh Nyai Ratmi hancur menjadi debu. Andi, yang telah kehilangan hampir seluruh energinya, jatuh pingsan di samping altar yang rusak.
Keesokan harinya, penduduk desa menemukan Andi yang sudah hampir satu tahun menghilang, tergeletak di dalam gubuk tua. Mereka membawanya kembali ke desa dan merawatnya hingga pulih. Meskipun Andi selamat, dia tidak pernah bisa melupakan kengerian yang dialaminya.