Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pernikahan

26 Juni 2022   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2022   15:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com

Melahirkan bayi prematur atau memiliki bayi dengan berat badan rendah saat lahir mungkin jarang terjadi pada usia ini

Akan tetapi, pendapat di atas tidak bisa menjadi patokan dalam pernikahan. Penikahan membutuhkan perhatian khusus di dalamnya. Menikah bukan hanya untuk kesenangan dalam sehari, akan tetapi terus berlangsung seumur hidup.

 Pernikahan merupakan penyatuaan dua keluarga dengan latar pendidikan, kebudayaan, adat dan kebiasaan yang sangat berbeda. Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah, seperti keadaan finansial, pekerjaan, sifat dan karakter, keadaan calon pasangan dan lain sebagainya. 

Kesiapan mental calon pasangan merupakan hal yang paling utama. Menurut penelitian, pasangan yang telah siap mental untuk menikah lebih mampu menghadapi permasalahan dalam rumah tangga, dan dapat bersikap dewasa dalam mengambil keputusan. 

Sebagaimana kehidupan yang tidak selalu di atas, kehidupan pernikahan pun takkan pernah lepas dari permasalahan, mulai dari kesulitan menyesuaikan diri, komunikasi, ekonomi, psikologis, kesehatan, dan lain sebagainya. Untuk menjaga kelangsungan pernikahan dan tetap langgeng, diperlukan pasangan yang bermental tangguh, tahan banting, mampu menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan beradaptasi yang baik.

Penyebab seseorang menunda pernikahan pun beragam, mulai dari belum siap mental, kesulitan mempercayai orang, ingin menikmati kesendirian (bebas berkarir dan melakukan apa yang dikehendaki sebelum ada tanggung jawab terhadap suami dan anak), trauma akan masa lalu yang mengakibatkan seseorang takut gagal dalam pernikahan, dan lain sebagainya.

Penikahan bukanlah permainan rumah-rumahan, bukan pula kebahagiaan saat resepsi pernikahan. Pernikahan merupakan fitrah manusia, perintah agama dan ibadah. Namun, dalam prosesnya, diperlukan pemikiran matang yang jauh ke depan. Jangan mendengarkan apa kata orang, karena kesiapan mental kita sendiri yang mengetahuinya. 

Orang hanya mampu berkomentar ria, akan tetapi, kitalah yang menjalaninya. Susah senangnya kita yang menjalani, bukan orang lain. Untuk itu, pikirkan lebih dalam sebelum menikah. Satukan visi dan misi dengan pasangan, yang terutama perbaiki diri sendiri sebelum menjalani bahtera rumah tangga bersama jodoh seiman. 

Referensi

Adlina, Atifa. "Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Menurun?" hellosehat.com, diperbaharui 17 Juni 2021. Akses 13 Juni 2022. https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/usia-terlalu-tua-untuk-hamil/

Iqbal, Muhammad. "Psokologi Pernikahan; menyelami rahasia pernikahan." Jakarta: Gema Insani, 2018. Akses 13 Juni 2022 https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=4rrhDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=info:xR5smHYBRnIJ:scholar.google.com/&ots=0oSz7ON1n1&sig=r68nKHcKn1uAB-T7Ns2pjattJ4A&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun