By: Diana Lestari
Sesak menyelimuti asa kian mencekam
Berkutat dalam gurat-gurat yang pekat
Bukan sekedar tuturan yang terucap
Ucap berdecap bagai simbilu menancap
Gagal pada juang yang tak terbalas
Pecah dalam rasa tak tuntas
Cukup mernganga dalam gelas
Berhambur cinta tak beralas
"Ini untukmu,Tuan!"
Kau jerit pekik lantang berhadapan
Meski nanar,basi tak tertelan
Sayang, kata yang terucap dari bibirmu
Aku tau!
Kau berjibaku pilu,
kau beku
Pun maafku tak berlaku.
Asa mu tak bertuan!
Terhempas pada ruang tak berhamparan
Putih bersih tak beraturan
Kau, Bukan tuan yang ku idamkan
Wahai tuang tak beruntung!
Bangun,
Bangun.
Mimpimu mengaung.
Nyatamu menanti kunjung.
Langkat,14 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H