Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ilu(si) Bisu

9 April 2020   08:36 Diperbarui: 9 April 2020   09:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh: Risnawati

Bayangku berbicara. Bayangku terus berkata
Bayangku menertawakan rasa. Bayangku memaki senda
Bayangku mengira-ngira.

"Jangan sentuh barangku salsa! itu milikku, bukannya kamu sudah dibelikan ibu boneka baru?" kataku pada adikku. 'Terima kasih kak" jawabnya sambil tersenyum penuh gembira, lalu pergi membawa Okja, boneka babi pemberian ibu untukku.

"Bu! aku tidak suka makan manis dipagi hari!. Itu akan membuatku mual. jangan paksaku memakannya  setiap hari" kataku pada ibu, 'Makan yang banyak ya sayang, ibu tau kamu sangat menyukainya" ucapnya sambil lalu, menuangkan sup banshake andalannya, dalam mangkuk sarapanku.

"Aku tidak ingin ke sekolah ayah, biarkan aku belajar dirumah saja, disini seperti neraka! mereka semua menyebalkan" rengekku pada ayah. Dipegangnya kedua pundakku, dikecupnya keningku penuh cinta "Kamu selalu semangat pergi ke sekolah, semoga hari ini menyenangkan, dengarkan gurumu dan bersikap baiklah pada teman-temanmu" katanya lalu pergi membiarkanku masuk diruang kelas.

"Jangan ambil buku PR ku cleo! Aku tidak mengerjakannya untukmu!", bentakku pada Cleo. "Kau tau Chel? Kau memang temanku yang paling baik" ungkapnya sambil terus menulis mengikuti ejaan yang ada di bukuku.

"Bu guru aku tidak suka matematika, jangan selalu memaksaku untuk menguasainya" ungkapku sambil menuju bangku tempat duduk setelah menuliskan beberapa jawaban diatas papan. "Ibu tau, kamu sangat menyukai matematika, kau menguasainya Chel! Kerja bagus". Katanya memujiku.

Fikirku, Ku marah. Fikirku, Ku kecewa. Fikirku, Kubahagia

Ternyata, bukan mereka yang buta tapi aku yang bisu. Dan telah kuceritakan padamu ini Ilu(Si) Bisu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun