Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gejolak Alam yang Menua

11 Februari 2020   13:20 Diperbarui: 11 Februari 2020   13:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Oleh: Bagus Setiawan

Gelap kabut mulai melangit, rintihan hati pun melejit
Bara api yang menari -- nari bagaikan laut yang tak bertepi
Apa yang terjadi pada alam ku ini?

Nyala api menyasar satwa
Jerit pepohonan mulai menggema ke udara
Derai angin memberi tanda
Alamku mulai meronta, bumiku sudah menua


Kini butiran duri yang tersisa
Serpihan lara di relung jiwa
Melaknat makhluk yang cendala

Apakah engkau gelap mata?
Apakah engkau tak berdaya?
Hanya berdiam diri sahaja
Meratapi alam yang sudah menua

Saudaraku yang budiman
Lestarikan alam ini bersama
Supaya selalu terpelihara selamanya

Bukan untuk hajat pribadi
Demi anak cucu kita nanti
Menikmati eloknya negeri ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun