Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merayakan Kegagalan

25 Maret 2019   20:36 Diperbarui: 25 Maret 2019   21:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Nudiya Afiya

Terkadang keinginan kita tak sesuai harapan. Ada saatnya keinginan kita berjalan hampir maksimal, kadang pula kurang dari maksimal, atau bahkan gagal. Hal ini kadang membuat kita trauma lalu berhenti untuk mencoba.

Bahkan jika sedari awal bayangan akan kegagalan itu lebih dominan kita pikirkan, maka yang ada kita tak akan pernah berani melangkah dan masuk dalam zona perjuangan, karena takut akan kegagalan dan kesia-siaan.

Gagal bukan sesuatu yang buruk. Tak ada yang sia-sia dari sebuah usaha. Mari coba kita bersama memaknai kegagalan dari sudut pandang yang lebih baik. Bahwa kegagalan mengingatkan kita; Allah-lah yang Maha pemilik segala. Dia pula yang paling berhak menantukan mana yang harus diberikan saat ini, nanti, atau tidak sama sekali.

Gagal menyadarkan kita bahwa kita bukan apa-apa tanpa bantuan dari-Nya. Maka gagal bukan saat untuk mengutuk diri, namun inilah tanda agar kita memperbanyak mengadu dan meminta lewat doa-doa. Agar kita belajar dan memperbesar ikhtiar.

Seperti keberhasilan, kegagalan juga butuh dirayakan. Memaafkan dan menghadiahi diri dengan pujian dan ajakan terbaik. Agar semangat yang selama ini kita tumbuhkan terus tumbuh dan bersinergi menjadi kekuatan besar pembuka pintu mimpi yang selama ini terkunci. Agar terus berdamai dengan diri sendiri dan siapapun yang menyertai. Agar mimpi-mimpi yang telah disusun rapi terus terpatri dalam diri. Agar mau terus belajar memperkaya diri untuk menyusun strategi yang lebih baik lagi.

Tak ada yang sia-sia, karena setiap ikhtiar dan doa adalah salah satu nikmat-Nya. Nikmat untuk memperkaya hati serta mendekatkan diri untuk mencintai dan dicintai Allahu Rabbi.

Maka gagal adalah pula nikmat yang harus kita syukuri dan pelajari. Agar diri menjadi istimewa, dengan syukur yang terus berbunga.
Jangan lupa bersyukur setiap saat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun