Mohon tunggu...
Muhammad Lafran Nurrozaq
Muhammad Lafran Nurrozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Reporter

Konten bersifat random namun bermanfaat, yang perlu diingat bahwa, "Jangan pernah mencoba tuk menjadi sempurna, tetapi mencobalah tuk menjadi berguna". Sekian dan terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Ikhlas dari Gula

1 Mei 2023   08:41 Diperbarui: 1 Mei 2023   08:43 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PenaBergerak--Gula sebagai sukrosa yang diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Gula merupakan hal paling banyak digunakan dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Siapa yang tidak menyukai rasa dari gula, dengan rasanya yang manis serta sering dipadukan dengan berbagai jenis makanan dan minuman yang membuat orang semakin gemar menikmati.

Tanpa kita sadari, ada beberapa hal yang dapat kita petik sebagai bahan pembelajaran untuk kita dari peran gula, salah satunya yaitu ikhlas. Apa itu? Mari simak penjelasan berikut.

Keberadaan gula sering kali tidak dianggap oleh kebanyakan orang. Contohnya, ketika seseorang dihidangkan secangkir kopi, pastinya mereka menyebut "Wah kopinya manis, enak."

Tanpa disadari, dasar manisnya kopi tersebut ialah gula. Tetapi jarang sekali gula disebut atau dibangga-banggakan atas perannya. Sekalipun ia yang sebenarnya menjadi peran utama dalam berbagai jenis makanan dan minuman yang disajikan.

Ini sangat perlu diperhatikan oleh kita semua. Bahwasannya dalam kehidupan ini, tidak selalunya diri kita berada diatas dan dibangga-banggakan. Bersikaplah baik kepada siapa pun tanpa harus meminta balasan. Meski jarang diri kita dihargai, tetaplah dan jangan pernah lelah untuk berbuat baik.

Meskipun keberadaan kita jarang diakui di mata manusia, tetapi perilaku baik kita akan tetap bernilai lebih di sisi-Nya. Sebagai manusia juga telah dianjurkan untuk senantiasa bebrbuat baik terhadap sesama dalam kehidupan tanpa harus meminta imbalan.

Ikhlas memanglah bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Mudah diucap namun sulit untuk diaplikasikan. Cobalah untuk yakin dan percaya, ketika diri kita tidak dianggap oleh orang banyak atas apa yang telah kita lakukan, percayalah semua begitu berarti di hadapan-Nya.

"Sekecil apa pun itu, ketika kita berbuat baik dengan upaya mencari ridho-Nya maka tidak akan pernah sia-sia apa yang telah kita lakukan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun