KKN Untidar Desa Jogomulyo Kelompok 2 Usung Pembentukan Kelompok Wanita Tani Melalui "TEMATIK ; Tangan Emas Wanita Tani Kreatif"
Desa Jogomulyo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dalam bidang pertanian, kendati demikian maraknya pabrik yang terdapat di Desa Jogomulyo mengakibatkan aspek pertanian di Desa tersebut menjadi kurang terlihat. Kelembagaan pertanian seperti Kelompok Tani di Desa Jogomulyo sebenarnya sudah dibentuk sejak lama, namun perkembangannya cenderung stagnan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengerak pertanian di Desa Jogomulyo melalui andil dari kaum perempuan. Hal tersebut didukung adanya SDM dari Desa Jogomulyo yang didominasi oleh kaum perempuan.Â
Kelompok 2 KKN Desa Jogomulyo, Universitas Tidar 2024, melakukan upaya untuk menghidupkan sektor pertanian di Desa Jogomulyo dengan melakukan pendampingan awal pembentukan Kelompok Wanita Tani.  Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan kelembagaan petani yang anggotanya terdiri dari kumpulan wanita dalam kegiatan pertanian yang pembinaannya mengarah untuk mempunyai suatu usaha produktif dalam skala rumah tangga yang memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun perikanan.
Pendampingan pembentukan KWT dilaksanakan pada Sabtu, (27/7/2024) yang bertempat di rumah Ibu Lafiyati. Judul yang diambil untuk kegiatan ini ialah ''TEMATIK'' yang berarti Tangan Emas Wanita Tani Kreatif. Pendampingan tersebut  bertujuan untuk membuka wawasan kaum wanita dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan lahan kosong secara inovatif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Pendampingan pembentukan KWT yang berjudul "TEMATIK" dihadiri oleh ibu-ibu PKK Kebonagung Kulon yang merupakan salah satu dusun di Desa Jogomulyo. Kegiatan ini membahas mengenai pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) mulai dari tujuan pembentukan KWT, peran, Syarat Pembentukan (surat permohonan, struktur organisasi, pembinaan oleh penyuluh, hal yang diperlukan), Sistem, mekanisme dan prosedur pembentukan, serta contoh kegiatan yang dapat dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani sebagai langkah awal.Â
Adanya kegiatan "TEMATIK" mendapatkan respon positif dari ibu-ibu PKK Kebonagung Kulon. Bu Endang selaku ketua PKK dusun Kebonagung Kulon mengatakan bahwa pemebentukan KWT memang sudah lama diharapkan dan direncanakan dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang sebelumnya sudah dilakukan kegiatan pertanian oleh ibu-ibu PKK.Â
'' Sebelum pandemi Covid-19 kami sudah melakukan kegiatan bercocok tanam di lahan pekarangan, namun karena terkendala pandemi lahan dan tanaman tersebut menjadi tidak terawat sekarang. Saat ini kami ingin membentuk KWT guna lahan dapat dimanfaatkan kembali untuk menunjang peningkatan perekonomian keluarga'' Ujarnya
Terlihat juga antusias ibu-ibu dengan kegiatan yang dapat dilakukan oleh KWT seperti Budikdamber. Budikdamber merupakan kegiatan budidaya ikan dalam ember yang dipadukan dengan budidaya tanaman air seperti kangkung, bayam maupun sawi. Â Budikdamber merupakan salah satu bentuk pertanian terpadu dan berkelanjutan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Harapannya dengan terbentuknya KWT di Dusun Kebonagung Kulon dapat menjadi insiator dan pendorong pembentukan KWT di 11 Dusun lainnya di Desa Jogomulyo. Kelompok Wanita Tani bukanlah hanya sekedar lembaga pertanian melainkan sebagai bukti bahwa wanita memiliki jiwa kepemimpinan dan penggerak sektor pertanian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H