Mohon tunggu...
Khasna fadila
Khasna fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Psywar di Media Sosial Tiktok Selama Masa Perang Israel-Palestina dalam Menggiring Opini Masyarakat

4 November 2023   12:59 Diperbarui: 4 November 2023   12:59 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik antara Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik yang paling rumit, sulit diselesaikan, dan berkepanjangan sepanjang sejarah. konflik antara dua negara ini sudah berlangsung lebih dari 100 tahun yang lalu. Berbagai babak telah dilalui, mulai dari insiden nakba, perang 6 hari, intifada pertama, perjanjian oslo dan otoritas Palestina, intifada kedua, perang saudara palestina, dan serangan ke jalur gaza. Di tahun 2023, konflik antara dua negara ini kembali pecah, hal ini terjadi diawali kelompok Hamas yang meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel pada sabtu (7/10/2023). 

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, Perkembangan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Perkembangan ini telah banyak mengubah cara manusia berinteraksi. Sejalan dengan perkembangan media sosial ini, konflik antara Israel dan Palestina bukan hanya berlangsung secara militer, tetapi telah memasuki era baru, dimana Psywar ikut berperan menggiring opini masyarakat dan membuat situasi semakin panas. Psywar merupakan singkatan dari psychological warfare. Psychological warfare atau perang psikologis adalah Teknik atau strategi yang digunakan dalam perang atau konflik untuk mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku orang atau kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

Tiktok merupakan salah satu platform media sosial yang paling popular dan banyak digunakan di seluruh dunia akhir-akhir ini. Dengan ribuan juta pengguna, tiktok memiliki potensi besar untuk menyampaikan pesan, baik yang berbasis fakta maupun propaganda. Dengan menggunakan tiktok, dalam hitungan menit bahkan detik satu informasi bisa menyebar ke berbagai dunia dan dilihat jutaan pasang mata. Oleh karena itu, tiktok menjadi platform yang memainkan peran sentral dalam mempengaruhi persepsi masyarakat global terhadap konflik Israel-Palestina.

  Psywar atau psychological warfare di media sosial tiktok dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah a) Propaganda, pihak yang terlibat dalam psywar dengan menggunakan tiktok untuk menyebarkan pesan, video, atau konten yang berusaha menciptakan persepsi tertentu.b)Desinformasi, dilakukan dengan penyebaran informasi palsu atau menyesatkan melalui video tiktok, hal ini dapat menciptakan kebingungan atau mempengaruhi public tentang suatu isu.c)manipulasi emosi, video tiktok dapat dirancang untuk memicu emosi tertentu seperti kemarahan atau ketakutan guna menciptakan reaksi tertentu pada public.

Dalam kasus perang Israel-palestina, psywar dilakukan oleh pihak Israel. Okupasi Israel ke palestina bukan hanya berlangsung secara fisik, tapi menyangkut psychological walfare. Psywar merupakan taktik untuk mendiskreditkan lawan lewat penggiringan opini.tujuanya mengarahkan dukungan terhadap pihak tertentu dan melemahkan pembelaan dunia terhadap pihak lawan. Hal ini dilakukan dengan maksud mempengaruhi pandangan public luar agar simpatik dan memberi dukungan kepada Israel. Dalam kasus ini, psywar yang dilakukan adalah dengan penyebaran video-video palsu dan propaganda hoaks. Salah satu video hoaks yang tersebar adalah video yang menggambarkan anak-anak didalam kandang. Anak-anak dalam video tersebut diklaim sebagai warga Israel yang ditawan oleh hamas. Padahal video ini tidak benar adanya, video tersebut hanyalah rekayasa untuk menarik simpatik public karena negara Israel seolah menjadi korban. setelah video tersebut tersebar, situasi diperkeruh dan semakin panas dengan disusulnya banyak foto beredar di media sosial. foto-foto tersebut adalah berita-berita palsu yang disinyalir merupakan foto hasil karya AI, yang disebar dengan tujuan mendapat dukungan dari negara-negara luar. Sebelum psywar yang ramai saat ini, Tentara Israel idf juga pernah mengaku melangsungkan operasi psywar melalui akun-akun palsu di media sosial untuk membangun opini dan mempengaruhi masyarakat untuk mendukung operasi idf di gaza tahun 2021.

Selain psywar dengan propaganda hoaks, warga Israel juga ramai-ramai membuat konten di tiktok yang seolah mengejek palestina, konten-konten ini memparodikan korban-korban pengeboman di palestina. Selain itu, mereka juga membuat video yang memperlihatkan dengan mudahnya mereka menggunakan air bersih dan listrik, seolah mengejek warga Israel yang tidak dapat menikmati air bersih dan listrik karena blokade dari Israel.

Melalui media sosial, operasi psywar makin mudah dan marak dilakukan. Dampak dari adanya psywar ditengah konflik Israel-palestina ini cukup banyak, bukan hanya untuk kedua negara yang berkonflik saja, tetapi berdampak juga kepada masyarakat global. Dampak bagi negara palestina, tentunya adalah menciptakan ketakutan dan menjatuhkan mental warga sipil. Bagi masyarakat global, dampak-dampaknya yang pertama adalah perubahan cara dunia memandang konflik Israel-palestina, video rekayasa yang dibuat warga Israel sempat mengubah opini beberapa masyarakat, video ini sukses membuat beberapa dari mereka percaya bahwa Israel seolah korban, padahal pada faktanya semua itu tidak benar, mereka hanya playing victim. Pada kenyataanya, mereka yang habis-habisan menyerang warga sipil palestina yang tak bersalah tanpa rasa kemanusiaan. Bahkan Israel disebut telah melakukan genosida (pembantaian atau pembunuhan secara besar-besaran terhadap suatu bangsa). Dampak yang kedua adalah dampak emosional, dampak emosional pada individu dan kelompok yang terlibat dalam konflik, baik melalui pemutaran citra korban atau penjahat. Dampak emosional ini dapat mempertegang suasana dan meningatkan kebencian sehingga semain sulit mencapai perdamaian. Dampak yang selanjutnya adalah memperkeruh suasana dan membuat permusuhan di media sosial.

Dilihat dari sisi manapun, apa yang dilakukan Israel kepada palestina adalah tidak bisa dibenarkan sama sekali. Tidak ada satupun alasan yang benar untuk membunuh manusia tanpa salah, apalagi secara besar-besaran dan sangat keji. Bukan hanya perang militer yang dilakukan, psywar yang dilakukan pun tidak dapat dibenarkan sedikitpun. Psywar akan berdampak negative ke berbagai pihak dan merugikan orang banyak. Kemajuan teknologi yang ada harusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk hal positif, bukan untuk sarana perang dan memancing permusuhan di seluruh dunia. Pemanfaatan media sosial harusnya sesuai dengan aturan yang ada, kegiatan yang berlangsung di media sosial pun harusnya medapat pengawasan dari pihak penyelenggara agar konten-konten sensitive tidak sampai memecah perdamaian. Adanya kebebasan berselancar di media sosial bukan berarti kita bebas untuk melakukan apapun tanpa memperhatikan aturan, bebas disini harusnya adalah bebas berpendapat dengan tetap memperhatikan aturan dan agar tidak sampai merugikan berbagai pihak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun