Permainan sensori juga berkaitan dengan baby led weaning atau BLW. BLW adalah metode memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan membiarkan anak memilih dan memakan sendiri semua makanannya tanpa disuapi. BLW dapat mulai diterapkan saat anak telah mendapatkan MPASI, yaitu di usia 6 -- 9 bulan. Pada metode BLW, awalnya makanan yang diberikan kepada anak adalah makanan berbentuk bubur, namun seiring berjalannya waktu makanan yang diberikan kepada anak bukan lagi berbentuk bubur atau makanan yang telah dihaluskan, melainkan makanan utuh yang telah dipotong dengan ukuran yang kecil. Orang tua pada masa lampau tidak menggunakan metode BLW ini karena merasa repot dengan noda-noda atau kekacauan yang akan dihasilkan anak dari metode ini, kemudian orang tua berpikir bahwa nantinya anak makan dengan waktu yang lama. Padahal BLW tidak hanya membiarkan anak makan sendiri, namun juga dapat membatasi waktu makan anak seperti 15 menit atau 20 menit. Jika anak makan melewati waktu yang telah diberikan, maka makan dianggap telah selesai dan anak tidak bisa melanjutkan kegiatan makannya lagi. Tentunya anak akan merasa lapar, namun jangan terkecoh dan terus konsisten dengan memberi makan anak secara teratur pada jam makan yang seharusnya. Sehingga pada waktu makan selanjutnya anak akan makan dengan lahap.
Penerapan sleep training berbeda dengan istilah parenting lainnya. Tidak seperti tummy time, sensory play, atau baby led weaning yang dikekang pada masa lampau, sleep training disukai oleh orang tua pada masa lampau. Namun orang-orang kala itu belum tau metode dari sleep training yang baik untuk anak. Pada awal tahun 1800-an, di budaya barat mulai melakukan sleep training berupa memisahkan kamar anak dan orang tua dengan tujuan mengurangi gangguan pada tidur anak, sehingga anak dapat tidur dengan nyenyak. Sedangkan pada masa kini, sleep training dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sleep training juga bukan hanya membiarkan anak tidur sendiri dengan memisahkan anak dari orang tua, namun mengajarkan anak tentang siang dan malam, sehingga anak tau kapan waktu tidur. Hal tersebut dilakukan dengan membuka jendela saat siang hari, kemudian saat malam jendela akan ditutup dan lampu dimatikan. Selain itu, anak memiliki jam tidur yang konsisten, jika anak belum bangun saat jam tidur telah habis, maka orang tua harus membangunkan anak. Sehingga anak akan terbiasa dengan jam tidur tersebut.
Saat ini terdapat beberapa jenis parenting, yaitu :
- Otoriter
Pola asuh ini hanya mengutamakan komunikasi satu arah melalui berbagai larangan dan perintah secara ketat. Tak jarang orang tua dengan pola asuh otoriter memberikan hukuman atau menerapkan disiplin keras untuk mengendalikan perilaku anak, seperti memberikan hukuman fisik.
Metode otoriter ini adalah metode parenting yang banyak dilakukan pada masa lampau. Dampak dari pola asuh tersebut adalah anak kesulitan mengemukakan pendapatnya dan mengganggu Kesehatan mental anak.
- Permisif
Pola asuh permisif lebih memprioritaskan kenyamanan anak, sehingga orang tua dan anak memiliki hubungan layaknya teman. Namun dengan begitu anak tidak akan patuh dengan perintah orang tuanya. Sisi positif dari pola asuh ini adalah kesehatan mental anak yang cenderung stabil
- Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang menggunakan 50% otoriter dan 50% permisif.
Anak yang diasuh dengan pola asuh otoritatif cenderung dapat mengendalikan diri dengan baik, prestasi akademik yang bagus, dan memiliki Kesehatan mental yang stabil.
- Mindful
Pola asuh ini dengan menggunakan perasaan emosional orang tua dan anak. Pada pola asuh ini tidak ada penghakiman. Dampaknya anak tidak mudah membantah dan mudah memahami perasaan orang lain.
- Islami
Pola asuh ini berkaitan dengan agama. Mengasuh anak dengan metode yang telah diajarkan dalam Al-qur'an. Dampak dari pola asuh ini adalah anak akan disiplin dan dekat dengan tuhan, sehingga akan berpikir secara positif.
- Neglectful
Pola asuh neglectful adalah pola asuh yang tak acuh pada anaknya, dampaknya anak tidak percaya diri dan memiliki Kesehatan mental yang buruk.