Resesi adalah kondisi dimana perekonomian mengalami penurunan dalam jangka waktu yang lama. Dapat diukur berdasarkan turunnya PDB (produk domestik bruto) dan GDP (gross domestik product).
Menurut NBER (National Bureau of Economic Research), resesi ekonomi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh bagian perekonomian dan berlangsung selama beberapa bulan.
Biasanya, hal itu juga terlihat dari penurunan PDB, jumlah pendapatan, lapangan kerja, produksi industri, hingga penjualan barang baik secara grosir atau ecer.
Apa sih penyebab dari resesi?
1.Guncangan ekonomi secara tiba-tiba. Hal ini menjadi pemicu utama sehingga kesulitan dalan hal keuangan yang cukup serius.
2.Utang yang berlebihan
Sebuah perusahaan. Terlalu banyak hutang sehingga ada dimana mereka tidak bisa membayarnya.karena tak mampu membayar sehingga menjadi bangkrut , hal ini memperburuk perekonomian sehingga terjadi resesi.
3.Inflasi terlalu banyak.
Infalasi yang terlalu lama akan menimbulkan resesi ekonomi. Itulah mengapa harus tetap di kendalikan kenaikan suku bunga untuk kegiatan perekonomian.
4.Banyaknya deflasi
Deflasi adalah dimana harga turun dalam suatu priode waktu hingga menekan harga barang.
Hal ini jika tidak terkendali akan menjadikan sebuah bisnis dapat berhenti meskipun harga sudah turun karena tidak memiliki daya.
5.Perubahan teknologi.
Hal ini bisa terjadi karena terknologi berpengruh besar terhadap ekonomi dalam jangka waktu panjang. Jika terjadi sebuah ternologi berdampak pada ekonomi akan menyebabkan resesi.
Bagaimana dampak resesi global 2023 terhadap indonesia?
Muhamamad Chatib Basri seorang ekonom berpendapat dan memastikan bahwa indonesia tidak termasuk dalam jurang resesi 2023. Akan tertapi ia mengingatkan bahwa indonesia akan terkena dampaknya di pertumbuhan nasional akan lambat.
Pada acara Daily Summit 2022 Chatib mengatakan jika ditanya terkait Indonesia akan resesi atau tidak, jawabannya tidak. Sebab menurutnya dampak negatif dari pelemahan ekonomi global hanya akan dirasakan oleh negara-negara dengan kontribusi ekspor terhadap PDB negara lebih dari 200%, sehingga ekonomi global melemah perekonomian negara seperti Singapura akan terpengaruhi. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun pengubah pesannya menjadi “Indonesia aman tetapi tetap waspada”. Sumber umj.ac.id
