Mohon tunggu...
Kkn134tanggulkulon
Kkn134tanggulkulon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis berita

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Posko 134 Tanggul Kulon Melakukan Ziarah Makam Habib Sholeh Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember

18 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 24 Agustus 2024   01:30 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makam Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid merupakan salah satu makam yang sering dikunjungi oleh kalangan masyarakat Desa Tanggul Kulon, lebih khususnya masyarakat Jawa di Kabupaten Jember. Lokasi wisata religi makam Habib Sholeh Tanggul ini terletak di daerah Jember bagian Barat yakni tepatnya di sekitar Tanggul komplek yang berada di sebelah selatannya stasiun Tanggul Jember.

Adapun kegiatan Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Posko 134 Tanggul Kulon yang melakukan ziarah ke makam Habib Sholeh bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah munculnya tradisi ziarah makam Habib Sholeh, bagaimana tradisi ritual ziarah makam Habib Sholeh dan bagaimana dampak tradisi ziarah makam Habib Sholeh terhadap kondisi sosial budaya masyarakat.

Dan hasil dari pengamatan kami para mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Posko 134 Tanggul Kulon yaitu : Pertama tentang sejarah munculnya tradisi ziarah makam Habib Sholeh ini berawal dari kepemimpinan Habib Ahmad bin Abdullah Al-Hamid yaitu sekitar tahun 1976 semenjak Habib Sholeh wafat, adanya ziarah makam ini agar tetap terjaga silaturahmi dan nyambung terhadap sesepuh baik antara anak dengan orang tua, antara murid dengan guru. Kedua tentang prosesi ritual tradisi ziarah makam Habib Sholeh di tahun 1976 membaca yasinan, tahlil, sholawat, akan tetapi saat di pegang oleh HabibMuhdor di tahun 2000 prosesi ritual ada sedikit penambahan yakni membaca kitab hikam setiap malam Jum'at setelah para peziarah selesai melaksanakan ziarah. Sedangkan yang ketiga yaitu ada tiga dampak adanya tradisi ziarah terhadap kondisi sosial budaya masyarakat, yang pertama yaitu dari segi ekonomi bagi masyarakat pengangguran bisa membuka lapak usaha di sekitar makam dan mengurangi tingkat pengangguran, yang kedua dari segi sosial meningkatnya peluang usaha yang dulunya mayoritas masyarakat Tanggul merupakan seorang buruh tani dan penjual ikan di pasar, semenjak adanya wisata religi ini sebagian masyarakat tidak jauh-jauh membuka usaha dagangan seperti jualan sempol, sosis, dan lain sebagainya. Dan yang ketiga yaitu dari segi budaya semenjak adanya tradisi ziarah makam masyarakat Tanggul terutama anggota muslimatan ibu-ibu pengajian di sini, dari segi budaya kebanyakan masyarakat mengikuti tradisi peringatan khaulnya Habib Sholeh saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun