Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek tersebut dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Menurut Laeli Muzamilah Mahasiswa Magister Pedagogi Universitas Pancasakti Tegal hingga saat ini kurikulum merdeka belajar sedang dilaksanakan di semua lembaga sekolah, dimana untuk menjamin keberlangsungan kegiatan tersebut, siswa harus mengerjakan proyek yang di sesuaikan dengan kondisi dan wilayah masing-masing, sehingga dapat memberikan kepekaan mereka terhadap berbagai isu sosial yang terjadi di masyarakat.
Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh Bunda Prof. Dr. Sitti Hartinah DS, M.M sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Profil Pelajar Pancasila yaitu Profil Pelajar Pancasila merupakan visi besar, cita-cita, tujuan utama pendidikan, sekaligus komitmen penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Profil Pelajar Pancasila merupakan penunjuk arah bagi seluruh pemangku kepentingan dan upaya yang mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila dirancang dengan merujuk kepada karakter mulia bangsa Indonesia yang ingin diwujudkan dan tantangan yang harus dihadapi pelajar Indonesia dimasa depan.
Salah satu yang sudah dilaksanakan oleh siswa SMK Maarif NU 03 Larangan yaitu mengerjakan proyek eco print, Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.
Ecoprint tidak membutuhkan modal besar, cukup dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di sekitar, produk ecoprint dapat bernilai jual cukup tinggi dimana bahan yang disediakan dari bahan sekitar, pemanfaatan daun yang berwarna yang ada di lingkungan sekolah sehingga bisa digunakan sebagai dimensi kretaif tentu ini menjadi salah satu hal yang terpenting, cara kerjanya yaitu dengan mempersiapkan kain yang akan kamu gunakan untuk mencetak motif ecoprint, bentangkan kain tersebut di suatu tempat yang luas. Utamakan tempat tersebut aman untuk digunakan dan merupakan bidang datar daun-daunan juga merupakan bahan utama yang perlu di persiapkan dalam proses ecoprint ini.
Siswa bisa memilih daun-daun yang berada di sekitar Siswa seperti daun jati, daun waru, ataupun daun awar-awar yang memang lebih mudah untuk di dapatkan di sekitar lingkungan kita atur posisi daun yang telah siswa pilih, siswa bisa langsung memulai teknik pounding dengan memukul-mukul daun dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain mengangkat daun-daun yang telah siswa pukul menggunakan palu dengan perlahan jemur kain hingga kering bisa menjemur kain yang sudah memiliki motif ecoprint tadi dengan waterglass.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H