Belum lama ini, salah seorang rekan kerja berceletuk: "Saya ini orangnya tomboy abis, jadi ngga bisa pakai pakaian yang ada motif bunga-bunga. Jilbab pun saya pilih yang langsung pakai (instan), biar praktis."
Saya perhatikan dua rekan lain yang berjilbab, dalam keseharian mereka tampak simple dengan jilbab instan yang kekinian atau pashmina yang hanya di sampirkan ke samping kanan-kiri. Sedangkan saya selalu memakai jilbab segiempat dengan dalaman ciput topi dan tambahan bros. Tapi toh, saya cuek saja dengan be different.
Beberapa minggu lalu, pimpinan bimbingan belajar (bimbel) saya memberikan pin bulat berpeniti kepada seluruh karyawan. Pesan yang tertulis menarik: BRANCH (Bersih, Rapi, Aman, Nyaman, Cantik, Hebring) dan di tengah-tengah terdapat logo bimbel. Hampir semua menggunakannya untuk hiasan tas, kecuali saya. Saya mencoba untuk be creative, pin tersebut saya alih fungsikan sebagai bros. Cara ini cukup ampuh untuk mempromosikan, sebab beberapa siswa, teman main, dan bahkan kenalan peserta pendidikan latihan (diklat) meresponnya positif.
Duh, jangan-jangan saya juga. Saya kira dia akan melanjutkan keluhannya dengan menyebut siapa-siapa yang berbau tidak sedap. Namun, detik berikutnya dia justru mempromosikan deodorant dan parfum yang di jualnya (cerdik juga ini penjual wewangian).
Saya pribadi tidak suka bau wewangian yang terlalu menyengat, jadi saya enggan membeli. Tapi ngga enak kalau yang lain sampe ke ganggu gara-gara bau badan. Akhirnya saya mengambil minyak KayuPutihAroma sebagai solusi, saya jadikan wewangian, hehe. Minyak yang satu ini cocok karena tidak terlalu berbau (nyegrak, istilah jawanya). Aman digunakan karena berasal dari bahan-bahan alami, sepertinya ini yang membuat hidung saya bisa "berteman".
Minyak kayu putih yang saya punya: aromatherapy rose, warna tutup botolnya merah. Â Beda-beda lho warna dan aromanya: tutup botol ungu (aromatherapy lavender), merah (aromatherapy rose), hijau tua (aromatherapy ekaliptus), dan hijau muda (aromatherapy green tea). Tapi khasiatnya sama: membantu mengurangi perut kembung, mual, masuk angin, sakit perut, dan gatal-gatal akibat gigitan serangga.
Apalagi saat teman-teman sibuk order parfum dan deodorant pada rekan kerja yang merangkap menjadi penjual. Sementara saya cukup dengan sibuk merogoh tas dan mengoleskan KayuPutihAroma (KPA) sebagai pengganti wewangian. Gapapa lah, karena GueBeda.
Di waktu lain, KPA ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya: menghangatkan dan menenangkan. Contoh ketika di kelas ada siswa yang memaksa minta dinyalakan kipas angin atau AC, meski di luar sedang hujan dan cuacanya dingin. Di saat seperti itu saya bisa ke toilet dulu untuk mengoleskan KPA sebelum masuk kembali ke kelas demi menjaga tubuh agar tetap hangat.Â
Dengan menggunakan aromatherapy ini, setidaknya rekan kerja tidak complain ke saya mengenai bau badan, siswa tidak kesal karena AC dinyalakan, dan pastinya saya jadi nyaman. Mengerti segala kondisi dan situasi. Ah, seketika saya JadiKekiniandenganKPA.