Radiogram. Pernahkah Sobat Kompasianer mendengar istilah itu? Unik, bukan?
Kali pertama saya mengetahui radiogram pada tahun 2015 lalu ketika saya mengikuti program volunteering sebagai guru SD di pelosok negeri. Tepatnya di Kampung Offie, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Kira-kira jaraknya 50 km dari pusat kota, jika ditempuh dengan taksi (sebutan untuk angkot) memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. Jika jalan kampung dalam keadaan baik dan bisa dilewati maka angkot bisa masuk sampai ke Kampung Offie. Namun ketika jalanan sedang tidak memungkinkan, maka angkot hanya membawa penumpang hingga ke kampung sebelah lalu dilanjutkan dengan perahu mesin.Â
Kala itu, jaringan internet belum menjangkau ke Kampung Offie dan banyak kampung lainnya di penjuru Fakfak. Jangankan jaringan, listrik saja hanya menyala saat malam hari mulai pukul 6 sore hingga tengah malam.Â
Dengan demikian, smartphone yang saya gunakan tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Lantas, masih pantaskah disebut ponsel pintar ketika kegunaannya sebatas menangkap momen dan senter saja?
Pusing. Meragukan kemampuan diri untuk beradaptasi dan bertahan hidup tanpa smartphone, tanpa listrik, tanpa jaringan. Ketika di Jawa, di kota-kota besar lainnya di Indonesia, segala aktivitas bisa dilakukan hanya dengan menyentuh layar smartphone, di Kampung Offie tidak demikian.Â
Lalu, bagaimana caranya menyampaikan pesan kepada sanak saudara? Bagaimana jika ada info penting dan keperluan mendesak yang mengharuskan saya pergi ke kota jika ada rapat dengan teman-teman volunteer lainnya?Â
Bak diseret ke dalam dimensi waktu 90-an, pesan dapat disampaikan melalui surat. Tentu surat ini tidak dikirim ke kantor pos karena akan menyita waktu yang cukup lama.Â
Jadi, orang-orang akan menitipkan surat kapada supir taksi, pedagang, atau siapa saja yang sedang melakukan perjalanan dari dan ke kota. Tenang, surat ini pasti akan sampai pada tujuan. Pengantar surat bisa dipercaya dan bertanggung jawab.Â
Selain surat, ada yang lebih canggih lagi yaitu Radiogram atau Radio Telegram. Sebuah program dari RRI Fakfak yang berfungsi menyebarkan pesan atau informasi ke seluruh penjuru sudut-sudut kampung.Â