Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangis Bapak

2 Agustus 2024   09:14 Diperbarui: 2 Agustus 2024   09:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulang!
Ia yang semakin menua,
tidak banyak bicara
Tak dihiraukan pesannya,
tapi selalu memanjatkan doa.

Barangkali khawatir,
saban hari menunggu dengan getir.
Anak perempuannya kurang ajar,
kelakuannya menguji sabar.

Kala sore menjelang,
anak perempuannya pulang.
Tak lagi mampu ia sembunyikan,
isak tangis tidak karuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun