Pulang!
Ia yang semakin menua,
tidak banyak bicara
Tak dihiraukan pesannya,
tapi selalu memanjatkan doa.
Barangkali khawatir,
saban hari menunggu dengan getir.
Anak perempuannya kurang ajar,
kelakuannya menguji sabar.
Kala sore menjelang,
anak perempuannya pulang.
Tak lagi mampu ia sembunyikan,
isak tangis tidak karuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!