Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seikat Matahari Kecil Mengantar Kepulangan Bapak

2 Agustus 2024   18:45 Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:24 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melampodium divaricatum

Separuh Ramadhan yang penuh kejutan
Mendapati bapak dalam diam pada suatu siang
Setengah raganya kaku, lidahnya kelu
Mau tak mau harus membawanya ke ICU
Bermalam di antara tegangnya ruang tunggu

Gelisah semakin menggebu
Menanti kabar bapak yang tidak menentu
Besar harap secara perlahan tergerus
Mengamati layar monitor terus menerus
Menerka segala kemungkinan
Hingga ikhlas dan pasrah hendaknya disiapkan

Sulit dipercaya, apalagi untuk menerima
Rasanya berat, sesak, dalam hati terisak
Menyambut hari raya, bapak pulang.

Seorang kawan mengingatkan,
bahwasanya kematian adalah hakNya.
Diharamkan meratapinya.

Sesuai pintanya dua minggu sebelumnya
Seikat matahari kecil yang jelita
Mengantar bapak ke tempat tinggal barunya.

Juni, 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun