Mohon tunggu...
Laeli Fauziyah
Laeli Fauziyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta

Long life learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penulisan Sitasi dengan Metode Harvard Style

11 Desember 2022   21:10 Diperbarui: 11 Desember 2022   23:50 16219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sitasi bisa kita artikan dengan kutipan atau sitiran. KBBI mendefinisikan sitasi (kutipan) sebagai kegiatan pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Sebagai akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, peneliti, dan ilmuwan, maka karya ilmiah bukanlah hal yang asing. Dalam penulisannya, terdapat beberapa kaidah dan etika yang harus diikuti oleh penulis karya ilmiah. Diantaranya adalah dengan menuliskan secara jelas sumber rujukan atau referensi yang digunakan dalam tulisannya, jika ia mengambil atau mengutip tulisan orang lain. Kegiatan mengutip ini berfungsi sebagai penegas atau penguat ide yang kita sampaikan. Selanjutnya, penulisan sumber kutipan juga penting dilakukan untuk menapresiasi dan menghargai karya orang lain, sehingga kita terhindar dari plagiarisme kepustakaan. Sitasi (kutipan) menunjukkan seberapa kaya referensi penulis dalam menulis karyanya.

Ada beberapa metode atau gaya penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka. kutipan dan daftar pustaka memiliki keterkaitan yang erat. Setiap pengutipan sebuah kutipan harus diikuti oleh daftar pustaka sebagai penjelas akan sumber yang diambil. Karena pada kutipan, sumber kutipan atau rujukan tidak ditulis dengan lengkap. Sehingga, diperlukan daftar isi sebagai penjelas sumber rujukan yang diambil. Diantara metode penulisan sitasi dan daftar isi sntara lain: Harvard Style, Turabian Style, Vancouver Style, American Pshychological Assosiation (APA) Style, Chicago Style, ISO 690, GOST Style, MLA (Modern Language of America) Style, AMA (American Medical Association) Style, atau kombinasi dari beberapa style. Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia menganut metode atau gaya kombinasi, seperti: Turabian-Harvard Style, Harvard-APA Style, harvard-Vancouver Style, Turabian-Vancouver Style, dan kombinasi lainnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan salah satu dari metode-metode tersebut, yaitu metode Harvard Style.

Metode penulisan Harvard atau sistem sitasi Harvard adalah metode pengutipan yang menggunakan pendekatan Author-Date atau Penulis Tanggal. Secara umum sitasi dalam sistem Harvard  mencangkup hal-hal berikut:

  • Nama penulis atau editor ditulis nama keluarga atau nama belakngnya saja, tidak perlu  menyertakan nama lengkap, inisial, maupun gelar. Penulisan inisial disertakan hanya pada pengecualian tertentu saja.
  • Tanggal yang dimaksud disini adalah tahun publikasi rujukan, bukan tahun penerbitan.
  • Nomor halaman bila diperlukan.

(Nama belakang penulis/ nama keluarga penulis Tahun publikasi) jika mengutip secara umum.

Contoh: (Syamsuddin 2007)

(Nama belakang penulis/ nama keluarga Tahun publikasi, nomor halaman) jika merujuk ke halaman tertentu.

Contoh: (Syamsuddin 2007, h. 108)

Perlu diperhatikan penggunaan tanda kurung, tanda koma, dan penulisan nomor halaman. Tanda kurung digunakan untuk mengawali dan mengakhiri sebuah kutipan. Adapaun tanda koma hanya digunakan jika kutipan itu merujuk ke halaman tertentu dan diletakkan setelah tahun. Untuk nomor halaman, ditulis menggunakan h. spasi halaman. Jika merujuk pada satu halaman saja. Contoh: (h. 234), jika merujuk pada dua halaman yang berbeda atau tidak urut maka ditulis (h. halaman, h. halaman lain), contoh: (h. 23, h.41)  ditulis menggunakan hh. jika merujuk kebeberapa halaman. Contoh: (hh. 345-250). Penulisan halaman tetap menggunakan Bahasa Indonesia meskipun informasi yang dikutip menggunakan bahasa asing. Ini diasumsikan agar penulisan nomor halaman menjadi mudah. Fungsi nomor halaman adalah untuk mempermudah pembaca menelusuri informasi terkait. Penomoran halaman dilakukan jika kita merujuk ke halaman tertentu, misalnya ketika mengutip atau memparafrase sebuah informasi yang berasal dari publikasi cetak seperti buku dan jurnal ilmiah. Namun jika kita mengutip secara umum, atau mengutip sebuah karya yang tidak berhalaman, maka penomoran halaman tidak perlu dilakukan.

Panduan Sitasi Harvard Style

Format penulisan sitasi/kutipan ini berlaku untuk karya cetak maupun karya dalam bentulk elektronik. Berikut saya paparkan format penulisan sitasi dari buku, artikelsurat kabar, kamus, dan ensiklopedia.

A. Sitasi dari Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun