Mohon tunggu...
Laeli Saadah
Laeli Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 19 Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 19 Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Communication Challengers in The Era of Hybrid Thailand's Media Landscape in Disruptive Era

24 Desember 2021   19:01 Diperbarui: 24 Desember 2021   19:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Hallo, Apa kabar kompasianer? Semoga baik yah sehat selalu dan tetap selalu menerapkan 5M yah mengingat kita masih dalam kondisi pandemi stay save and stay healthy. Sudah lama yah kita tidak berbagi cerita, kita perkenalkan lagi enaknya yah. Hai Nama saya Laeli Sa'adah Mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 5 Universitas Ahmad Dahlan dengan NIM 1900030327.

Tulisan kali ini saya akan berbagi mengenai salah satu topik pembicaraan yang di bawakan oleh Mr. Jessada Salathong, Ph.D. dalam acara Youth Communication Day 2021 yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2021. Sebelumnya kita cari tau dulu yuk apa si acara Youth Communication Day 2021 itu? 

Youth Communication Day ini merupakan bagaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang masuk ke bagian belajar mandiri dan pertukaran pelajar dari Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Budaya Penelitian dan Teknologi. Acara ini diselenggarakan menggunakan media daring yakni via Zoom Meeting dan streaming yang dapat diakses menggunakan platform Youtube pada channel Universitas Ahmad Dahlan. Acara ini di ikuti oleh berbagai Universitas baik dari dalam negeri maupun luat negeri. 

Dalam acara Youth Communication Day 2021 ini Mr. Jessada Salathong, Ph.D. menjadi salah satu keynote speaker dengan mengangkat topik pembicaraan tentang "Communication Challenges in The Era of Hybrid Thailand's Media Landscape in Disruptive Era".

Sebelum masuk ke topik pembicaraan yuk kita kenalan dulu dengan Mr. Jessada Salathong, Ph.D. beliau ini sudah masuk kedunia live di industri media ini sejak tahun 1998 dengan berbagai pengalamannya di berbagai  posisi termasuk reporter di grup media penyiaran nasional dan penerjemah di NHK World Radio Japan juga pembawa acara radio Thailand diprogram Selamat Pagi Asia dan masih banyak lagi pencapaian beliau antara lain :

  • Ketua, MA Manajemen Komunikasi Strategis (Program Internasional)
  • Dosen Jurusan Komunikasi Massa, Fakultas Seni Komunikasi
  • Mantan Asisten Presiden untuk Urusan Internasional, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand

Pada pembicaraan kali ini Mr. Jessada Salathong, Ph.D. memulai dengan membahas mengenai proses komunikasi yang sangat klasik yani SMCR terdiri dari :

  • Pengirim
  • Pesan
  • Saluran
  • Penerima

Tapi proses komunikasi SMRC ini dalam dunia media konfensional sekarang ini mengalami perubahan yakni dimana dulunya proses komunikasi ini terjadi secara pasif. Sekarang ini proses komunikasi ini dapat terjadi secara dua arah dimana  dengan adanya konvergensi media semua orang dapat bertukar peran entah menjadi pembuat ataupun penerima konten. 

Hal ini karena adanya media baru yakni Smartphone yang membawa banyak perubahan dan banyak menggantikan bahkan menghilangkan beberapa peran media konvensional seperti menggantikan radio, tv dan lainnya. Bahkan sekarang ini dengan adanya dompet digital atau mbanking ini orang orang dapat dengan mudah melakukan proses jual beli dengan sangat mudah dan cepat. 

Banyak sekarang ini orang yang berpergian tidak membawa dompet ia hanya perlu membawa smartphone saja, dari kemudahan yang diberikan ini juga justu menjadi ancaman atau bahaya bagi beberapa orang.

Tak hanya terjadi pergeseran pada medianya saja, bahkan gangguan ini juga mengancam profesi orang orang yang bekerja di media juga. Dimana ketika media ini terjadi gangguan artinya teknologi yang menggantikan konfensional misal di masa lalu, seperti ketika beliau memulai karir sebagai jurnalis yakni jurnalis teks yang tugasnya mengetik atau menulis dan dia tidak dapat mengambil foto karena kemera digital belum berkembang masa itu. Dimana dahulu untuk menjadi photografer dahulu harus menguasai penggunaan film yang cukup rumit dan membutuhkan kru kamera ketika akan merekam video jadi bersama sma melakukan liputan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun