Mohon tunggu...
Laela Nur Baity
Laela Nur Baity Mohon Tunggu... -

Penulis adalah mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Saat ini aktif sebagai sekretaris Kementerian Pertanian BEM KM IPB Kabinet IPB Berkarya 2012.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu dan Kerinduanku

27 Desember 2011   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin bertiup, perlahan kemudian menjadi kencang

Langit bercahaya, disertai suara gemuruh

Orang-orang berlalu lalang dengan tergesa-gesa

Tapi lihat, ada sesosok yang tak bergeming

Di bawah tegakan akasia

Menanti sosok yang tak pasti kapan akan tiba

Lalu, titik-titik hujan mulai turun

Genangan-genangan air di tepi jalan mengalir

Mengalir, melewati celah-celah jemari kakinya yang renta

Bisa ku rasakan, dingin yang menusuk hingga ke tulangnya

Sedang menunggu siapa gerangan?

Hingga ia begitu setia, tanpa ada raut kesal sedikipun di wajahnya

Waktu terus bergulir, dan membawaku pada sebuah jawaban

Langkah-langkah kecil perlahan mendekat

Mendekat, kemudian mendekap sosok ini

Ibu...

Sungguh, aku rindu saat-saat itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun