Mohon tunggu...
Nanda Laela Sofi Sasmita
Nanda Laela Sofi Sasmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030125 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

trying to be better

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perceraian, Apakah Hasil dari Kegagalan Komunikasi?

16 Mei 2023   21:42 Diperbarui: 16 Mei 2023   21:50 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : bebaspedia.com

Kasus perceraian masih menjadi kasus yang marak terjadi di Indonesia. Menurut laporan badan statistik, kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 516.334 kasus. Angka tersebut tentu saja bukan angka yang kecil. 

Jumlah kasus di tahun kemarin tersebut bahkan menjadi jumlah yang tertinggi selama enam tahun terakhir. Dalam jumlah tersebut, sebagian besar kasusnya adalah cerai gugat, yakni dimana perceraian yang gugatan nya diajukan oleh pihak istri ke pengadilan.

Apakah ini suatu pencapaian yang dapat dibanggakan? tentu saja tidak. Banyaknya kasus perceraian yang terjadi tentu saja akan turut membawa dampak bagi orang lain, terutama anak.

Anak seringkali menjadi "korban" dalam kasus perceraian kedua orangtuanya. Sehingga hal ini kemudian menyebabkan kehidupan sang anak menjadi berubah. Selain itu, perceraian juga membawa dampak psikologis kepada anak. 

Banyak anak broken home yang menjadi putus sekolah, kekurangan kasih sayang, bahkan sampai terjun kedalam kehidupan jalanan yang begitu bebas dan keras.

Lantas, apa sebenarnya hal yang melatarbelakangi kasus perceraian ini? 

Ada banyak hal yang menyebabkan perceraian ini bisa terjadi, namun faktor utamanya adalah karena masalah komunikasi. Dalam banyaknya kasus yang terjadi setiap tahun, masalah komunikasi ini masih menjadi alasan utama perceraian terjadi. Seperti yang terjadi di tahun lalu, faktor perselisihan dan pertengkaran jumlahnya ada 284.169 kasus atau setara 63,41% dari total faktor penyebab kasus perceraian di Indonesia.

Perselisihan dan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga menjadi alasan mereka untuk kemudian bercerai. Pertengkaran dan perselisihan tersebut bisa terjadi tentu karena adanya masalah komunikasi. Komunikasi yang gagal dan tidak efektif kemudian memicu pertengkaran yang menyebabkan hubungan suami istri menjadi memburuk. 

Inti dalam setiap hubungan adalah komunikasi. Komunikasi menjadi suatu hal yang begitu krusial dan tidak boleh diabaikan. Namun, seringkali orang tidak menyadari hal tersebut. 

Alasan-alasan perceraian seperti perselisihan uang, masalah komitmen, dan lainnya sebenarnya juga berakar dari masalah komunikasi. Komunikasi menjadi suatu hal yang diabaikan, padahal kunci dari langgeng nya suatu hubungan ada pada komunikasi nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun