Mohon tunggu...
Laela Indiany
Laela Indiany Mohon Tunggu... Mahasiswa - LearntoPTN

Berusaha Menjadi Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Palestina Will Be Free, Pilar Kemanusiaan Harus Kembali Dibangun

9 Maret 2022   07:10 Diperbarui: 9 Maret 2022   08:27 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keadilan sosial yang menjadi hak untuk setiap individu nyatanya menjadi hak yang langka untuk muslim Palestina, nyawa seperti tiada harganya, harga diri direndahkan dengan begitu nistanya. Bombardir rudal melingkupi mereka, dibalas dengan gema takbir yang menggelegar menyemarakkan semangat perjuangan yang tiada habisnya sampai akhir menutup mata. Salam perpisahan sangat syahdu dan haru terucap dari seorang ayah ke buah hati, suami ke istri, anak ke ibu, pun antar sesama pejuang hak kemanusiaan. Salamnya tidak selalu berupa ucapan, kadang tersampaikan lewat air mata yang tergenang di mata, tatapan teduh sembari merapal do'a-do'a yang berpilin mengangkasa menuju Allah Sang Maha, semoga kelak perjuangan berbuah manisnya surga.

Total warga Palestina yang meninggal menurut data PBB akibat serangan dan pendudukan Israel periode 2008-2020 mencapai 5.733, dan luka-luka 120.444 orang. Peliknya keadaan atas krisisnya rasa kemanusiaan tidak menyurutkan kepercayaan mereka bahwa Maha Baik Allah yang selalu memberikan pertolongan pada hamba-Nya.

Allah datangkan manusia-manusia baik turut membantu  dari aspek sandang, pangan, pun kesehatan. Memang benar, ketika dirasa pada masanya pilar-pilar kemanusiaan akan runtuh juga, nyatanya bukanlah demikian, atas kuasa Allah akan hadir manusia bernurani yang bertekad memunguti puing runtuhnya, merekatkan kembali dengan rangkaian do'a yang berpilin membumbung ke cakrawala, menggelorakan jalinan kemanusiaan melalui aksi nyata, menyuarakan krisis kemanusiaan yang kini hanya sebatas tontonan tanpa ada i'tikad menyudahinya.

Mereka sudah menunjukkan keberpihakannya, melalui aksi nyata, dana, do'a, pun jika hanya sekadar membagikan cerita pada khalayak umum atas perlunya bantuan warga Palestina juga termasuk usaha memupuk rasa kemanusiaan. Lalu bagaimana dengan kita ? tidak ingin jugakah militan memperjuangkannya ?

Atas dasar rasa kemanusiaan, memanusiakan manusia, sungguh kita harus turut memperjuangkannya, meskipun jarak terbentang begitu jauhnya, meskipun sebatas do'a yang tiada hentinya, pun dana yang bisa disisihkan sesuai dengan taraf kemampuan kita, sekecil apapun sunguh kita masih bisa turut memperjuangkan keadilan untuk Palestina. Panjang umur perjuangan, akan ada masa lelah terbayar oleh Allah Sang Maha Pencipta tersebab lillah yang bersarang dalam dada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun