Para peserta berpartisipasi aktif dan penuh semangat saat menyampaikan jawabannya di sesi ini.Setelah itu, pemateri yang biasa dipanggil Mbak Wita menjelaskan mengenai dampak menjalani relasi yang tidak sehat seperti merasakan emosi negatif secara terus menerus hingga muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, serta terhambat untuk mencapai potensi diri yang optimal baik di bidang akademis maupun non akademis (yang tentunya sangat merugikan bagi masa depan para remaja), serta ada kemungkinan untuk sulit percaya dengan orang lain -- secara spesifik terhadap lawan jenis. Selain itu, Mbak Wita menyampaikan manfaat dari relasi sehat Bahagia yakni menjadi lebih percaya diri saat bergaul di lingkungan pertemanan, dapat fokus melakukan kegiatan positif dan produktif, serta memperoleh dukungan dan bantuan di kehidupan sehari-hari.
Dari pemaparan kedua narasumber, kemudian peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Diskusi terjadi secara aktif dan hangat, karena munculnya pertanyaan-pertanyaan menarik serta jawaban yang praktis konkret dan sesuai dengan usia remaja sehingga menimbulkan gelak tawa juga di antara peserta. Setelah waktu sesi tanya jawab selesai, maka kegiatan berikutnya adalah permainan kelompok yang modelnya menyerupai kuis Famili 100. Para peserta terbagi di dalam 4 kelompok, lalu diberikan pertanyaan oleh MC dan kelompok memperoleh kesempatan menjawab secara acak. Hal ini dilakukan sebagai penutup kegiatan agar para peserta pulang dengan keadaan semangat dan ceria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H