Formasi baru di kabinet kerja Jokowi-JK mendapatka pro dan kontra dari beberapa kalangan. Dapat dilihat selama 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan mereka telah melakukan perombakan kabinet sebanyak 2 kali. Perombakan ke-2 kabinet ini terjadi setelah 6 bulan masa  pemerintahan  tahun 2016. Tepat pada akhir bulan Juli dilaksanaknya resuffle untuk para kabinet. Sebanyak 6 menteri  di ganti, banyak kalangan yang kontra terhadap hal ini mereka menilai resuffle yang terjadi kali ini hanya untuk memenuhi  kepentingan partai politik,  yang dapat kita lihat dari masuknya sejumlah politisi ke dalam kabinet dan menggeser kalangan menteri profesional.
Perombakan kabinet ini menjadi kabar terhangat untuk para netizen, terutama di media sosial. Adanya anggapan  bahwa menteri di era Jokowi-JK tidak perlu pintar, tetapi harus memiliki latar belakang politik dan loyal saja. Resuffle kabinet ini juga cukup mencuri perhatian para kalangan. Mereka sangat menyayangkan nama-nama menteri profesional yang harus masuk ke daftar nama resuffle kabinet .Â
Contohnya saja, banyak  pihak yang menyayangkan masuknya nama menteri pendidikan Anies Baswedan dalam daftar nama perombakan kabinet Jokowi-JK. Kepala Pusat Studi Kebijakan Publik UIN Jakarta, Ali Munhanif, beranggapan bahwa Jokowi memiliki penilaian berbeda dari sebagian publik.
"Tampaknya Pak Anies punya visi yang melenceng sedikit dari visi misi Presiden," kata Ali dalam diskusi 'Reshuffle Kabinet Jilid II Untuk Siapa' yang digelar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (6/8/2016).
"Dia menegaskan yang ada hanya visi misi Presiden," kata Ali Munhanif.
Pencopotan Anies Baswedan ini masih menjadi tanda tanya besar di berbagai kalangan. Mereka beranggapan selama menjabat menjadi KEMENDIKBUD Anies banyak memeberikan terobosan baru dalam dunia pendidikan.Namun terobosan itu tidak menjadi nilai prestasi menurut Jokowi. Fokusnya Jokowi pada program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak sejalan dengan apa yang diharapkan oleh terobosan Anies.
Dalam perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-JK ini, sebenarnya memiliki pengaruh tersendiri. Dilansir dari berbagai media perombakan ini juga dilakukan untuk meningkatkan mutu kinerja para menteri kabinet. Serta juga untuk merealisasikan janji-janji yang pernah di janjikan agar segera terlaksana. Anggapan saya mengenai resuffle ini, meskipun perubahan ini menjadi pro kontra di berbagai kalangan, namun hal ini tidak dapat di hentikan. Resuffle kabinet ini memang mutlak kebijakan dari Presiden Jokowi itu sendiri. Sebenarnya  mutu kinerja para menteri ini telah menunjukan keprofesionalan dalam bidangnya sendiri. Namun sekali lagi dapat kita ingat para menteri hanya menjalankan visi misi yang di beri presiden karena disini  para menteri dituntut untuk mengesampingkan visi misi yang mereka punya dan lebih mengutamakan visi misi presiden.
Â
NAMA Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :LADY VELLIYA HV
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :07031381621128