Belakangan kita mungkin sering mendengar mengenai penyakit kanker getah bening dan mendengar pula bagaimana kanker ini ternyata bisa cukup mematikan. Beberapa publik figur diketahui mengidap penyakit ini dan diantaranya akhirnya menjemput maut.
Yang namanya kanker memang sudah dari sananya menyeramkan, setidaknya dari pandangan subjektif memang demikian. Tapi seolah-olah kanker getah bening ini beberapa kali lebih menyeramkan dari jenis kanker lainnya. Apa memang benar seperti itu? Semoga ulasan pendek kali ini bisa sedikit membuka wacana kita soal sejauh apa resiko dari kanker getah bening. Dan apakah pandangan mengenai besaran potensi keberhasilan dalam mengobati kanker getah bening.
Soal resiko kematian, sebenarnya perlu Anda pahami dulu kapan kanker ini berhasil terdiagnosa. Banyak klaim soal kematian dari kanker, apapun itu jenisnya. Dan faktanya keberadaan kanker terdiagnosa relatif terlambat, bahkan baru setelah kanker memasuki stadium akhir. Pada level ini memang potensi kesembuhannya sendiri sudah relatif rendah. Bila saja kanker terdiagnosa lebih awal, sebenarnya potensi sembuhnya jauh lebih besar.
Dan pada kasus kanker getah bening, perlu juga Anda pahami bahwa kanker getah bening sendiri terbagi dalam dua jenis. Jenis pertama disebut non Hodgkins Limfoma dan jenis berikutnya Hodgkins Limfoma. Â Dan ternyata menurut sumber medicinenet , dikatakan bahwa sebenarnya tingkat kesembuhan dari kanker jenis Hodgkins Limfoma mencapai angka 88%. Meski dari sumber yang sama juga disebutkan bahwa kasus Hodgkins Limfoma hanya muncul sekitar 1% dari keseluruhan kasus kanker di dunia.
Artinya memang kebanyakan kasus kanker getah bening muncul sebagai Non Hodgkins Limfoma. Bahkan dikatakan 8 dari 10 kasus kanker getah bening di dunia adalah jenis Non Hodgkins Limfoma. Dan disisi lain kasus ini berkembang signifikan dalam tahun-tahun belakangan. Pada masa-masa sebelumnya kebanyakan kasus Non Hodgkins Limfoma terjadi pada mereka berusia manula alias di atas 60 tahun. Dan belakangan muncul kasus-kasus Non Hodgkins yang menyerang usia produktif.
Masalahnya keluhan pada kanker jenis Non Hodgkins Limfoma ini memang lebih serius dan resikonya lebih tinggi. OK..kayaknya kalau langsung bahas soal resikonya akan membingungkan. Saya kembali dulu ke awal, apa sich perbedaan dari kedua jenis kanker ini. Dari sana kita bisa pahami kenapa keduanya memiliki resiko yang berbeda.
Kanker Hodgkins dan Non Hodkins sebenarnya menyerang sel yang sama. Sel yang diserang adalah fungsi Limfatik dalam tubuh. Di dalam tubuh ada organ bernama nodus limfa, kelenja timus, limpa itu sendiri dan seluruh pembuluh limfatik dalam tubuh yang keberadaannya seiring dengan keberadaan pembuluh darah dalam tubuh. Titik-titik pusatnya ada di area leher, pangkal paha dan area pinggang.
Nah...yang namanya kanker getah bening itu ya menyerang sepaket dari sistem ini. Yang utamanya memang organ dan nodusnya yang berfungsi sebagai kelenjar penghasil getah bening. Intinya DNA dalam sel-sel organ mengalami mutasi, menjadi abnormal dan bekerja secara abnormal.Â
Akibat sel yang menjadi komponen produsen getah bening rusak, yang diproduksi juga mau tidak mau ikutan rusak. Sebenarnya getah bening itu adalah cairan limfosit alias sel darah putih. Dalam sel darah putih ini terdapat dua jenis komponen yaitu T-cell dan B-cell.
Yang menjadi masalah adalah, ketika tubuh memproduksi sel darah putih alias getah bening, melalui pembuluh-pembuluh limfatik, cairan ini disalurkan ke seluruh tubuh menuju seluruh organ dan sel-sel dalam tubuh. Bila darah fungsinya mengambil residu dan mengantarkan nutrisi, maka limfatik mengantarkan prajurit imun.
Dan ketika sel-sel dalam cairan limfatik ini berubah dari sebaga petugas keamanan menjadi sel-sel ganas yang siap melakukan serangan pada sel sehat, tentu saja ini berbahaya. Itulah sebabnya kanker getah bening lebih berbahaya. Karena cairan yang mengandung sel kanker dengan cepat bisa merusak sel sehat dimanapun dalam tubuh Anda dan menularkan sel kankernya ke mana saja dalam tubuh Anda.