Bagaimana kabarmu kini? Kawan-kawan yang sedang merasakan dan pernah mengalami kegagalan dalam kehidupan. Kita adalah manusia yang miliki kekurangan dan kelebihan selama menjalani kehidupan. Bagi semua orang kegagalan adalah biasa. Kamu mendapatkan kegagalan itu adalah biasa. Tapi apa yang akan terjadi setelah kamu mengalami kegagalan?
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana kamu mengatasi kegagalan  tersebut? Kamu  akan melakukan tindakan yang bagaimana? Hari ini saya gagal. Saya dihina dan dicaci maki oleh orang lain. Hingga hari ini kehidupan yang saya jalani adalah neraka.  Seakan-akan tidak ada jalan yang baik buat saya.Â
Jalan yang membawa saya kepada tindakan, perkataan dan pemikiran oleh diri saya sendiri. Karena saya sendiri dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak saya inginkan. Seumur hidup dan bertentangan dengan jalan Tuhan.
Untuk kawan-kawan yang merasaakan kehidupan yang telah saya jalani. Tidak ada jalan keluar. Berbicara kepada keluarga atau kerabat belum tentu mau mendengarkan saya dengan benar. Dan memberikan solusi yang baik untuk jalan keluar. Maka kegagalan di dalam diri kita selanjutnya bagaimana?
Jika mengalami kegagalan yang akan kita lakukan adalah kemarahan, kegelisahan, kesedihan, kekecewaan dan kebingungan. Hidup saya gagal. Cita-cita dan harapan yang telah tersimpan begitu juga dengan waktu dan tenaga selama ini tidak terpenuhi. Terutama dengan pandangan orang lain terhadap apa yang saya jalani. Mereka belum tentu mendukung dan membantu kamu dalam kegagalan yang kamu jalani. Kamu sendirian. Kamu berbicara kepada siapa saja. Apakah mungkin ada yang membantumu? Apakah keluargamu akan memberikan nasihat yang baik dan mendukung dirimu sendiri?Â
Kegagalan itu adalah biasa maka kita akan menyesali dan merenungi segala apa yang terjadi selama kegagalan tersebut. Bagai sebuah buku yang tertulis dengan segala apa yang telah kita lakukan di dunia. Kegagalan itu adalah sebuah fase perjalanan hidup manusia.
Sehingga isi di dalam buku itu tentang kreativitas dari perasaan yang mengalami kegagalan di kehidupan kita. Segala perasaan amarah, malu, resah, jenuh, sedih, terluka, bagai di dalam neraka atau dalam sebuah kotak yang tidak tahu kapankah menunjukkan pintu akan terbuka. Maka dengan menciptakan kreativitas dari perasaan yang ada. Rasakanlah kegagalan itu dengan sangat erat sehingga engkau mengerti bagaimana menciptakan suatu karya dari kegagalan tersebut.
Sehingga neraka yang engkau rasakan, dengarkan, perhatikan, berkata-kata merendahkan harga diri dan martabat dirimu, serta apapun yang mereka lakukan pasti akan menerima dengan jelas. Bahwa kegagalan itu adalah fase perjalanan hidup manusia. Dengan menciptakan sebuah karya dari kegagalan adalah bukti kamu bisa berjuang, bertahan, berkarya sebagai seorang manusia yang berharga. Jadilah manusia miliki makna dan berarti bagi dirimu sendiri. Keluargamu dan terutama Sang Pencipta.
Seperti Surat Luqman ke 31 Halaman 411 Ayat 12.
Dan Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, " Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H