Pada sore hari saat matahari tenggelam
Terbangun tubuhku dari atas kasur merasuk kepada jiwa kosong
Mendengar suara-suara manusia berkata, berlarian perlahan kepada sunyi meredam
Mekar berkembang senada kuncup bunga berlabuh indah merona, kedua mata memandang
Angin berhembus dingin menggetarkan jiwa maka kepada siapa aku berlabuh?
Yang telah menciptakan Alam seisinya, membolak-balikkan perasaan sang manusia,Â
Menghentakkan daku pada setiap roh berkunjung aku terima  tiada lelahÂ
Ragu meresahkan, amarah berguncang dengan liar, kesunyian bertabu-tabu yang aku rasa
Daun-daun berguguran di atas tanah, menyatu dengan keindahan magis dari Sang Pencipta
Siapakah aku tanpa dirimu? Malam terkadang menjadi hangat bukan dingin menusuk tulang,
Tidak sangka rintik-rintik hujan berjatuhan rindu saat bulan tenggelam kepada pepohonan dengan riang,