Jalur bis TransJakarta (TJ) yang kita kenal busway sudah ada sejak... namun dari hari lahirnya sampai dengan hari ini jalur tersebut belum juga bisa steril 100% (di jalur bebas yang gabung dengan kendaraan umum yang lain tidak termasuk). Kalau sudah begini, cita-cita semula yang ingin mengupayakan orang yang biasa berkendaraan pribadi bisa saja tidak berhasil.
Bayangkan di busway Jalan Gatot Subroto yang dimulai dari depan Plaza Semanggi setiap hari juga dilewati oleh kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Bisa ketebak bahwa kemacetan terjadi di jalur busway juga, padahal penumpang bis TJ ataupun feeder bus seperti APTB atau Kopaja AC sangat penuh sampai-sampai badan terhimpit2x di dalam bus penumpang yang sudah bersesak-sesak itu harus ikut merasakan getahnya macet bagaikan neraka dunia. Padahal kan dijanjikan bahwa busway itu jalur yang bebas dari kendaraan pribadi. Tambahan lagi Polisi kelihatannya kurang peduli sebab masa sih jalur bus TJ yang berada di jalan yang sama dengan letak KOMDAK tidak bisa steril oleh kendaraan pribadi. Polisi kesannya membiarkan saja. Yang lebih parah lagi Polisi keliatannya tidak memprioritaskan bis TJ atau bis lainnya yang berhak jalan di busway untuk jalan duluan padahal lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Polisi malah mempersilahkan mobil dan motor pribadi untuk jalan duluan, baru bis yang sudah sesak dengan penumpang itu diperbolehkan lewat. Padahal penumpang kendaraan umum adalah orang-orang yang turut berjasa dalam mengurangi kemacetan jalan dan juga pemakaian BBM/BBG. Tapi kalau sudah begini masih susah rasanya untuk membuat pengendara kendaraan pribadi untuk pindah ke angkutan umum. Halah.
Kendaraan pribadi ikut masuk di jalur busway Jl. Gatot Subroto (gambar diambil pukul 6 sore) - Foto 1
Motor pun tidak malu-malu untuk masuk ke jalur busway dan tidak terlihat polisi disini (diambil jam 6 sore) - Foto 2
