Energi listrik merupakan salah satu konsumsi utama masyarakat. Namun, pada beberapa daerah kebutuhan listrik tidak sebanding dengan ketersediannya. Dampak negatif dari keterbatasan ini adalah penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbarui, misalnya batu bara. Dalam hal pembangkitan listrik, batu bara merupakan salah satu sumber energi yang dapat menghasilkan listrik.
Namun, telah diketahui bahwa batu bara dapat menyebabkan efek buruk pada lingkungan, yaitu gas rumah kaca. Kondisi tersebut memicu munculnya tekonologi pembangkit listrik skala mikro seperti mikrohrido terutama pada daerah terpencil dengan operasional yang rendah. Mikrohidro adalah pembangkit listrik dengan sumber tenaga air dengan energi yang dihasilkan 100 Kwatt atau kurang (CANREN, 2004).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2023 bahwa desa maju memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembangunan desa. Pemerintah juga telah mengambangkan mikrohidro melalui program Desa Mandiri Energi (DME) sejak tahun 2007. Dengan sumber daya yang terbatas, mikrohidro sangat penting dalam membantu pemerintah mengenai solusi energi listrik yang ramah lingkungan dalam mengatasi permasalahan kelistrikan.
Pemilihan lokasi pendirian mikrohidro mengacu pada keberadaan dua aspek utama yaitu adanya debit air dan beda ketinggian aliran. Jumlah listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh besarnya head dan debit air. Mikrohidro menggunakan energi kinetik dan potensial air untuk menghasilkan energi listrik, dimana dengan menggunakan energi kinetik dan potensial tersebut dapat dibuat sebuah turbin yang dirancang sedemikian rupa sehingga turbin tersebut dapat memutar generator. Melalui pembangunan mikrohidro diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan terutama daerah tangkapan air agar menjaga ketersediaan air sebagai penghasil listrik.
Mikrohidro mempunyai potensi efesiensi yang tinggi karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan menggunakan aliran air yang terbatas. Perkembangan teknologi yang lebih baik dan perbaikan desain turbin air akan terus meningkatkan efesiensi energi terbarukan turbin air pada skala mikro. Pembangunan mikrohidro juga meningkatkan kesadaran masayarakat dalam mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H