Tuanku Jokowi yang mulia,
Tak lupa kami kenang deretan kecamanmu
Pada aksi teror lewat panggung layar kaca
Serius terpampang di raut wajahmu
Mungkin.. mungkin saja kau rasakan
Siksa dan derita para korban
Sesaat sebelum nyawa meninggal badan
Terbujur kaku tergeletak di jalan
Mungkin.. mungkin itu mimik keadilan
Terpajang dari sosok pimpinan
Atau, sekedar pelipur
Bagi mereka yang keluarganya terkubur
Sampai akhir pekan lalu kau mengutuk
Teror terhadap satu keluarga
Yang naas tewas di halaman gubuk
Dibantai kawanan berkedok agama
Hello, Sir. Anybody home?
Negara ini ada pemimpinnya kan
Tak cuma nurunin pasukan
Bertahun-tahun blusukan hutan
Eloknya MIT tiga kali suksesi kepemimpinan
Masih saja menebar ketakutan
Dan ironi tersirat di balik tragedi
Kala anggaran pertahanan selangit
Rakyat petani jadi korban lagi
Diteror kawanan penyembah langit
Pun miris,
Petani mati hanya sisakan berita
Personel TNI-POLRI mati dapatkan bintang jasa
Eks teroris disumbang pemerintah modal usaha
Program deradikalisasi dalihnya
Seolah lupa, yang berduit juga ledakkan gereja di Surabaya
Semoga ini,
Tak serupa adegan film fiksi
Ketika pasukan dengan senjata teknologi tinggi
Kalah dari gerombolan bermodal nyali
Tak pula semacam bisnis properti
Tarik-ulur hingga harga membumbung tinggi
Kau, panglima tertinggi angkatan bersenjata di Republik ini.
Artikel terkait terorisme: