Mohon tunggu...
Adhyatmoko
Adhyatmoko Mohon Tunggu... Lainnya - Warga

Profesional

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Populi Center: Ahok di Antara Skandal dan Kinerja

8 Juni 2016   21:02 Diperbarui: 8 Juni 2016   21:22 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, tujuan Populi Center mengadakan survei ialah untuk melihat apakah petahana masih kuat di Pilgub DKI dan apakah pemilih Jakarta mampu membedakan informasi skandal dan menilai kinerja. Survei dilatarbelakangi oleh dua kasus yang sedang diusut oleh KPK, yakni pembelian lahan Sumber Waras dan suap raperda reklamasi. Karena itu, kedua informasi seputar kasus merupakan variabel-variabel independent yang seharusnya diperdalam untuk mengukur variabel dependent berupa opini publik terhadap kinerja kepemimpinan Ahok.

Hubungan variabel independent dan dependent dalam pengukuran ialah sebab dan akibat (kausalitas). Tidak valid jika kinerja kepemimpinan Ahok diukur dengan variabel lain yang tidak terkait kedua kasus tersebut, sehingga responden tidak ditanyai dengan pertanyaan yang berorientasi pada atribut variabel. Akibatnya, tidak terdapat benang merah antara penilaian terhadap informasi skandal dan kinerja.

Apabila tujuan survei untuk mengetahui apakah pemilih mampu membedakan informasi skandal dan menilai kinerja, korelasi keduanya perlu jelas dahulu. Dengan kata lain, peneliti wajib mencari variabel lain yang menghubungkan keduanya. Variabel ini bisa tunggal atau jamak asalkan memiliki atribut atau ciri standar yang dapat diberlakukan pada kedua variabel yang dihubungkan. Dan, ciri standar berfungsi sebagai parameter pembeda. Pengertian atau definisi tentang kinerja dapat menunjukkan variabel penghubung dan ciri yang dimaksud.

Menurut Mangkunagara (2002:22), kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi:
1. Kedisiplinan atau ketaatan terhadap aturan;
2. Wewenang;
3. Inisiatif;
4. Efektivitas dan efisiensi.

Keempat faktor itu merupakan variabel-variabel penghubung antara variabel informasi skandal dan kinerja. Dari setiap variabel penghubung diturunkan atribut atau ciri standar untuk melakukan pengukuran. Misalnya, wewenang diterjemahkan soal sejauh apa komunikasi bersifat transparan dan bagaimana kebijakan dijalankan, sewenang-wenang atau tidak.

Sedangkan, Populi Center mengukur kinerja kepemimpinan Ahok tanpa menunjukkan keterkaitan dengan kasus Sumber Waras dan reklamasi. Kualitas dan model pertanyaan dalam wawancara tidak sesuai tujuan dan latar belakang survei. Tampak absurd jika melihat judulnya karena substansi yang diangkat berbeda. Bahkan, logical inconsistency muncul karena data-data saling bertolak belakang. Survei sebut mayoritas publik tidak percaya bahwa Ahok terlibat korupsi, tapi persentase kejujuran dan keberanian melawan korupsi rendah.

----------***---------

Artikel terkait:

Senjakala Pencitraan Ahok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun