Mohon tunggu...
Ladhina Restilia Andreani
Ladhina Restilia Andreani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

penulis opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pariwisata Berdampak pada Kenakalan Remaja?

12 Januari 2023   07:47 Diperbarui: 12 Januari 2023   07:53 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan pariwisata cenderung mengarah pada kegiatan dari aksi sosial yang mana kegaiatan pariwisata erat kaitannya dengan tingkah laku tiap individu atu kelompok dalam melakukan perjalanan wisata. Tak hanya itu, kegiatan pariwisata juga berpengaruh terhadap masyarakat lokal daerah wisata. Berkembangnya pariwisata membuat orang-orang lebih mudah bergerak dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari lingkungan yang satu ke lingkungan yang lain, yang mana setiap lingkungan pasti berbeda bangsa dan agama. 

Orang-orang yang sedang melakukan perjalanan pariwisata akan saling berhubungan langsung dengan orang-orang beserta lingkungannya di tempat yang menjadi tujuan wisata tersebut. Selain itu, mereka juga pasti saling mengenal adat istiadat, kebudayaan serta kepercayaan masing-masing. Masing-masin dari wisatawan tersebut tentu saja memiliki kebiasaan, keinginan dan tingkah laku yang berbeda bahkan bertolak belakang dengan cara hidup (the way of life) masyarakat yang dikunjungi. Seperti yang  dapat kita lihat di daerah wisata Bali, tepatnya di Pantai Kuta.

Pantai Kuta yang merupakan salah satu pantai terkenal di Bali merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai Kuta ini memiliki keindahan alam berupa pemandangan sunset yang begitu mempesona, hamparan laut yng biru dan pasir pantai yang putih bersih. Pantai primadona di Bali ini menawarkan banyak daya tarik. Pengujung pantai juga dapat menikmti berbagai fasilitas yang disediakan oleh pengelola. 

Mulai dari tempat berjemur, sarana olahrga seperti selancar, penginapan dan juga rumah makan. Sarana dan prasarana penunjang aktivitas wisatawan disediakan demi kenyamanan pengunjung pantai. Tak hanya itu disekitar Pantai Kuta juga banyak pertokoan yang menjual oleh-oleh, cafe, dan juga diskotik. Dengan banyaknya wiisatawan yang datang pasti membawa pengaruh terhadap masyarakat lokal, salah satunya pada westernisasi (budaya kebarat-baratan). Dari hal tersebut, tentu saja masyarakat lokal tidak asing dengan adanya diskotik yang menjual berbagai alkohol, bahkan di Bali bebas menjualbelikan minuman keras. 

Dari fenomena diatas tentu saja bertolakbelakang dengan budaya Bali, dimana biasanya minuman keras (arak) digunakan masyarakat lokal Bali sebagai tetabuhan (persembahan kepada Bhuta Kala) atau sebagai oleh-oleh warga yang dibawa ke rumah warga lain yang sedang melakukan ritual upacara agama selain beras dan dupa. Namun dengan perkembangan zaman modern seperti sekarang dan banyaknya pengaruh dari luar, seperti datangnya wisatawan asing membuat aktivitas minum-minuman keras di Bali menjadi kian masif. 

Banyak remaja yang sudah mengenal minuman dan menjadi peminum aktif dan yang membuat tidak habis pikir aktivitas minum-minuman keras dilakukan di area publik tanpa ada orang yang melarang dan menghentikannya. Kebiasaan tersebut menjadi suatu kewajaran yang diterima oleh masyarakat Bali khususnya para orangtua mereka. Mungkin para orangtua sudah melarang namun anak-anak itu tetap saja tidak patuh terhadap apa yang dikatakan. Hal ini akibat tidak adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat mengenai larangan meminum-minuman keras untuk remaja dibawah umur. 

Masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk melakukan revolusi mental budaya dengan tegas dan berani berdiri diatas nilai normal serta mengesampingkan materi dan kenikmatan duniawi yang dapat mencabut akar budaya Bali dan juga masyarakat lokal Bali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun