Mohon tunggu...
Mac Dhawanks
Mac Dhawanks Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya hanya seorang blogger dan penulis pemula yang mencoba untuk belajar menjadi penulis profesional. Aku tinggal disebuah kota kecil yang bernama Pinrang yang menjadi asal makanan NASU PALEKKO, sebenarnya ada 3 Kabupaten yg menjadi asal dari Kuliner Bugis NASU PALEKKO yaitu Kab. Pinrang, Kab. Sidrap dan Kotamadya Pare-Pare yang biasa disebut AJATTAPARENG (Sebelah Baratnya Danau Sidenreng)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengakuan Dosa Mantan Keong Racun (True Story)

26 Oktober 2014   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:40 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tulisan ini satu genre dengan novelnya Ayu Utami “PENGAKUAN EKS PARASIT LAJANG”

Karya : La Dawan Piazza

Aku terkena karma karena merasa berdosa pada dua orang wanita yang pernah kenal denganku, sebuah rahasia yang tak kuat lagi kupendam selama bertahun-tahun….



Wanita pertama adalah seorang janda muda kelahiran tahun 1975 yang pernah saya sakitin hatinya karena waktu itu aku kabur saat dia lagi monro darah hingga akhirnya dia menikah dengan orang lain karena dia menjebak laki-laki tersebut dengan jebakan Betmen persis sama dengan jebakan Betmen yang kualami sekarang…. Makanya aku pernah nulis status 15 tahun kumencari anak biologisku karena memang aku merasa berdosa padanya..



Wanita kedua kelahiran tahun 1981 mungkin yang paling sakit hatinya pada diriku karena aku pernah menempeleng dia secara bertubi-tubi jika aku marah dan kadang aku pukulin dia hingga nangis-nangis sujud minta maaf padaku padahal dia termasuk wanita baik-baik dan tidak gengsian… Aku mencari-cari dia selama 10 tahun untuk meminta maaf langsung padanya.


Dan saat aku sangat mencintai wanita ketiga kelahiran tahun 1986, 8 tahun lalu, justru cintaku bertepuk sebelah tangan saat orang tuanya tak merestui hubunganku karena dia menginginkan anaknya menikah dengan PNS. Suatu syarat yang sangat memberatkan padahal aku sangat mencintai wanita ini, bukan karena wajahnya mirip Siti Nurhaliza tapi karena dia mendengar kata-kataku, penyabar, rajin sholat,memakai jilbab dan patuh pada orang tuanya walaupun saat itu sholatku masih bolong-bolong sesuai mood… Saking cintanya aku tak pernah memukulnya karena aku mulai sadar untuk tidak memukul wanita lagi. Walaupun cinta seorang wanita itu sangat dalam pada anda kalau sering kena pukul so pasti akan pergi dari kehidupan anda… Keluargaku seolah-olah tak mau menikahkan aku dengan dia karena terlalu berpikiran negatif dengan seseorang. Katanya tania bangsata (Bukan satu suku) soalnya dia suku Makassar dan aku Bugis, nggak semua kali orang Makassar terkenal kasar, suka berkelahi, preman dll. Lebih-lebih kalau aku bilang mau menikah dengan wanita Jawa. keluargaku tambah nggak setuju lagi. Nggak semua orang Jawa kali suka selingkuh atau terkesan murahan hanya gara-gara maharnya murah. Akhirnya menikah dengan wanita satu suku dan ternyata dia adalah ca…… Muruntuni bangsata iya manengna mucacca kedo-kedona.

Dosa paling besar terjadi pada saat aku SMA karena ini adalah cule-cule riyolo, waktu itu aku di ajak teman gangbang alias SALOME (Satu Lobang Rame-Rame) di Gendo-gendo FM dan jalan Salo Kota Pinrang. Karena gangbangnya di sertai kekerasan fisik karena akulah yang paling keras mukulin paha wanita tersebut hingga lemas tak berdaya…. Semua teman yang pernah kutemani gangbang semuanya mendapat karma (cobaan) setelah menikah meskipun dengan kasus yang berbeda, karena ada teman yang meninggal anaknya saat masih di kandungan (katanya di isap peppo). Dan sayalah mungkin orang terakhir yang terkena karma di antara temanku akibat gangbang….



Bagi anak ABG yang suka gangbang baca baik-baik tulisan ini karena karma itu masih berlaku. Itulah alasannya aku tidak mau menikah di Kota Pinrang (satu daerah) karena aku tahu betul seperti apa pergaulan di sini bahkan pergaulan jaman sekarang lebih parah di banding jaman aku masih ABG, sekarang banyak cabenya rasanya pedas banget coooy…

(Kota Pinrang, Sulsel 26 Oktober 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun