Mohon tunggu...
Ladangnews
Ladangnews Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dendam Anies Terhadap Jokowi

25 Juli 2018   16:26 Diperbarui: 25 Juli 2018   16:46 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan menyimpan dendam tersendiri atas pemecatan dirinya dalam kabinet Jokowi. Anies Baswedan dipecat oleh Jokowi karena dinilai tidak layak dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Pendidikan.

Disebut setelah pemecatan dirinya dari kabinet Jokowi, Anies merapat ke Jusuf Kalla, Tidak lama Anies merapat ke JK , Angin segar mulai terasa, Anies direkomendasikan merapat ke Partai Gerindra oleh JK. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyambut baik Anies Baswedan yang bergabung di Gerindra, Menurut Prabowo Anies Baswedan berpotensi menjadi pemimpin di DKI Jakarta, Melalui Partai Gerindra Anies bersaing dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang berhadapan dengan Ahok.

Kali ini Dewi Fortuna seperti memihak kepada Anies Baswedan , Pasalnya Ahok dinilai mencemari Al -Maidah yang berujung dirinya divonis penjara. Anies yang mengandeng Sandiaga Uno berhasil menang dalam pemilihan Gubernur - Wakil Gubernur. Dendam Anies tidak berhenti sampai disitu saja, Anies yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI jakarta dikabarkan akan bersaing dalam Pilpres 2019. Anies seperti menyimpan dendam yang mencuat dibalik setiap kata-kata yang manis dan senyumannya apabila menyinggung hal yang berhubungan dengan Jokowi.

Anies yang selalu menyerukan slogan Pro-Pribumi belum puas membalaskan dendamnya. Dendamnya kepada yang non pribumi dia lampiaskan dengan menaikkan PPB 100%. Di Jakarta Selatan, pasca Anies menaikkan PBB, ada pemilik rumah yang membayar lebih Rp 30 juta PBB per tahun. Ke depan untuk mengusir orang-orang kaya di rumah mereka, Anies bisa menaikkan PBB 500%.

Birokrasi DKI Jakarta semakin tidak benar, Pasalnya Anies secara sengaja tidak menerima laporan masyarakat yang sebelumnya dilakukan mantan Gubernur Ahok di Balai Kota. Anies mengarahkan smua laporan yang ada ke bagian Kelurahan. Seperti kita ketahui di tingkat Kelurahan dan Kecamatan Birokrasinya selalu ditunda dan di lempar sana sini. Ini tanda- tanda dimana Birokrasi dari DKI Jakarta mengalami kegagalan jika dibanding dengan jamannya Ahok.

Terlihat Anies sebenarnya tidak terlalu antusias dalam pembenahan Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada bulan Agustus ini. Menurut Anies program Asian Games ini adalah perlehatan Presiden Jokowi dalam mempercantik trotoar di sekitaran GBK, Anies tampak tenang dengan senyumannya. Anies lebih disibukan oleh peresmian gardu listrik yang merupakan program Anies sendiri.

Dendam Anies masih tidak berhenti disitu saja , Dendam Anies diluapkan atas pemecatan beberapa Walikota dan Kepada Dinas DKI Jakarta. Pemecatan Walikota dan Kepala Dinas yang dilakukan Anies terkesan dingin dan senyap. Anies melakukan pemecatan Walikota & Kadis hanya melalui via whatsapp dan telepon tanpa melakukan tatapan muka dengan pejabat yang dipecatnya.

Anies sangat berambisi untuk menjadi Presiden / Wakil Presiden melawan Jokowi. Melalui Jusuf Kalla Anies meminta agar namanya dimasukan ke dalam bursa Capres/Cawapres dalam pemilu 2019 ini. Tampaknya dendam dan amarah dari Anies akan meredah apabila dirinya menjadi Presiden/Wakil Presiden untuk mengeser posisi Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun