sejarah tengah dilakukan oleh tim peneliti dari Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang (UM).  Dr. Deny Yudo Wahyudi, S.Pd, M.Hum. selaku ketua tim,  bersama  dosen dan mahasiswa dari Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang  mengembangkan bahan ajar inovatif berbasis web bernama ecohistory yang  dirancang khusus untuk mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Malang .
Malang, 10 Oktober 2024, sebuah terobosan baru dalam pembelajaran"Kami ingin menciptakan  bahan ajar sejarah  yang tidak hanya informatif, tetapi juga  menarik dan  relevan  dengan  kehidupan  mahasiswa PPG di era digital,"  jelas Deny Yudo Wahyudi.Â
Pengembangan bahan ajar ini dilatarbelakangi oleh  semakin pentingnya  isu-isu lingkungan  dalam  konteks  sejarah. Pendekatan sejarah lingkungan  memungkinkan mahasiswa PPG  untuk  memahami  keterkaitan  antara  manusia  dan alam  serta  bagaimana  interaksi  tersebut  mempengaruhi  perkembangan peradaban.
Tim peneliti  telah  melakukan  studi lapangan  Universitas Negeri Malang untuk  mengumpulkan  data dan  informasi  yang  relevan.  "Kami  memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam membuat karya, dan karya tersebut akan dimuat pada web eco-history,"  ungkap Deny.
Bahan ajar  berbasis  web  ini  dikembangkan  dengan  memanfaatkan  teknologi  informasi  dan  komunikasi  terkini.  Mahasiswa PPG  dapat mengakses  materi  pembelajaran  yang  disajikan  dalam  berbagai  format,  seperti  teks,  gambar,  video,  dan  animasi.  Platform  ini  juga  dilengkapi  dengan  fitur-fitur  interaktif,  seperti  kuis,  forum  diskusi,  dan  tugas  online,  untuk  meningkatkan  partisipasi  aktif  mahasiswa.
"Dengan  menggunakan  platform  ini,  mahasiswa  PPG  dapat  belajar  secara  fleksibel  dan  menyenangkan,"  tambah  Deny.
Melalui  program  ini,  tim  peneliti  berharap  dapat  meningkatkan  literasi  sejarah  dan  menumbuhkan  kesadaran  mahasiswa  PPG  akan  pentingnya  menjaga  kelestarian  lingkungan.  "Kami  ingin  menginspirasi  calon  guru  sejarah  untuk  mengintegrasikan  isu-isu  lingkungan  dalam  pembelajaran  mereka  di  sekolah  nantinya,"  pungkas  Nikmah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H