Mohon tunggu...
Ahmad MA
Ahmad MA Mohon Tunggu... -

blogger yg jarang update | traveller kere | jazz | senja | fotografer dadakan | google wannabe | Blogger Anging Mammiri Makassar | dari timur indonesia | www.bebmen.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ratapan Bata Rapuh

12 Desember 2010   21:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengembalikan waktu tak semudah membalikkan kartu
Di hempas di sebuah dimensi yg bertumpukkan sensi
Yg kadang meremukkan cinta dan harga diri
Tuk membangkitkan jiwa yg sedang mati suri

Langit yang gelap pun teriak dalam kebisuannya
Mentari yang meraba dalam kebutaannya menuntun jalan sang rembulan di panghujung senjanya
Tulinya sang halilintar menangkap merdunya kicauan burung gereja diatas tulip
Hingga hati bertanya apakah mereka terpanggil tangisan dinding benteng yang sedang dimutilasi oleh sang rasis

LB 091210

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun