Mohon tunggu...
Ahmad MA
Ahmad MA Mohon Tunggu... -

blogger yg jarang update | traveller kere | jazz | senja | fotografer dadakan | google wannabe | Blogger Anging Mammiri Makassar | dari timur indonesia | www.bebmen.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benteng Somba Opu Malang

7 Desember 2010   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah beberapa hari ini aktifitas online tidak begitu lancar akibat beberapa aktifitas yang padat. Tak sengaja membuka Milis kebanggan Blogger makassar, saya terpaku pada satu Isu yang dilemparkan oleh Daeng Rusle. Isu tersebut menggambarkan bagaimana sebuah mega proyek hiburan di kota makassar “Waterbom” yang akan mengambil sebagian Situs sejarah Makassar yakni “Benteng Somba Opu” berikut Kutipan dari Daeng Rusle yang di bagikan pada Milis Blogger Makassar.


Sisa-sisa benteng Somba Opu sudah tercatat sebagai salah satu situs yang dilindungi. Di atas situs yang dilindungi itu telah dibangun Miniatur Sulawesi Selatan yang diresmikan awal tahun 1990-an.

Benteng Somba Opu dihancurkan oleh VOC setelah mengalahkan Gowa dan sekutunya pada tahun 1669. Lalu arus sungai Jeneberang, yang terus berpindah-pindah, membawa hanyut sebelah utara sisa benteng itu. Ibaratnya, bila Somba Opu berbentuk ‘manusia yang berbaring’ membujur dengan kepala di barat, sebagaimana gambaran seorang warga setempat, maka sisi kiri tubuhnya telah dihanyut sungai, yang kini alirannya sudah berpindah lagi. Sehingga ketika diekskavasi sejak pertengahan 1980-an dinding yang tersisa adalah, ‘tubuh’ sebelah kanan, atau timur.

Kini taman bermain keluarga ‘bertaraf internasional’ baru sudah dibangun, yang sebagian arealnya memotong ‘kaki’ kanan situs yang masih tersisa (sebelah timur). Sebagian dinding selatan situs yang masih tersisa, sudah masuk areal taman tersebut. Taman itu sudah menaikkan dinding batako untuk menutupi arealnya di atas sebagian situs. Dan yang berada di luar situs pun hanya terpisah sekitar dua meter dari situs. Saya mendengar dari seorang ahli bahwa orang hanya bisa membangun tujuh meter dari situs.

Sementara itu, Miniatur Sulawesi Selatan sejatinya adalah sebuah museum terbuka yang menampilkan rumah-rumah tradisional dari berbagai daerah dan etnis yang ada di Sulawesi Selatan dan Barat. Rumah-rumah itu, dalam ukuran lazimnya (bukan replika mini) dibangun berdasarkan rekonstruksi dari sumber-sumber tua, lontara. Sehingga, pengunjung yang datang bisa melihat langsung arsitektur tua dari beragam daerah di dua propinsi ini. Di samping itu, ada juga museum benda-benda bersejarah yang sebagian besar merupakan temuan penggalian, ditempatkan di salah satu rumah berarsitektur campuran Indonesia-Belanda.

Kini museum terbuka itu telah dibelah pagar yang dibangun oleh taman bermain yang akan menempatkan kadang gajah, burung, treetop dan waterboom. Sebagian rumah adat yang merupakan bagian dari museum hidup Sulawesi Selatan dalam Miniatur, telah masuk di dalam kawasan taman tersebut, yaitu rumah adat Mandar, Kajang, Gowa serta Baruga.
Melihat dengan mata telanjang, kelihatannya bagian situs yang tersisa (bagian selatan) akan menjadi halaman belakang taman hiburan itu—bila kelak akan berfungsi. Entah ke mana saluran pembuangan taman itu akan menjulur dan pembuangan sampahnya akan diletakkan.

Semoga hati nurani pemerinta Sulawesi makassar bisa mengklarifikasi hal tersebut sebab Benteng Somba Opu dalah sebuah situs Sejarah kebanggan Makassar. Selamat kan Situs-situs Sejarah Dari Pikiran Bisnis Pemerintah

Sudah Di Posting Di Benteng Somba Opu Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun