Mohon tunggu...
Nirwana Creative
Nirwana Creative Mohon Tunggu... Freelancer - Pendengar Ulung

Perempuan dengan hobi menari, bermain warna dan jalan jalan. Penyintas yang akhirnya berhasil mencapai titik penerimaan diri. Bukan seseorang yang sempurna, namun makhluk dari Tuhan yang Maha Sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shelter Emergency: Membangun Perlindungan Tanpa Merusak Keindahan Alam

16 Juni 2023   05:55 Diperbarui: 7 Juli 2023   10:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan shelter emergency di gunung merupakan upaya yang tidak hanya memprioritaskan kebutuhan manusia dalam situasi darurat, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan ekosistem yang ada. Sebelum memulai pembangunan, dilakukan pengkajian yang cermat untuk memilih lokasi yang telah terganggu oleh manusia sebelumnya, seperti area tempat kemping atau lokasi pendirian tenda yang sudah ada. Dengan memilih lokasi tersebut, dampak langsung terhadap ekosistem alami dapat diminimalkan seiring dengan upaya pelestarian alam.

Selain itu, bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan shelter emergency dirancang agar ringan dan mudah diangkut. Dengan demikian, tidak diperlukan penggalian atau perusakan besar-besaran terhadap lingkungan sekitar. Keberlanjutan juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan shelter emergency. Mereka memiliki karakteristik sementara dan hanya digunakan dalam keadaan darurat. Setelah keadaan darurat berlalu, shelter tersebut akan dibongkar dan area yang digunakan akan pulih secara alami. Dengan demikian, tidak ada dampak permanen yang merusak alam.

Selanjutnya, dalam perencanaan dan implementasi shelter emergency, aspek lingkungan dalam jangka panjang menjadi pertimbangan penting. Tindakan seperti pengelolaan limbah, pemulihan area yang terganggu, dan edukasi kepada pendaki tentang praktik pendakian yang bertanggung jawab dilakukan untuk memastikan kelestarian ekosistem alam tetap terjaga. Hal ini mencakup penerapan kebijakan pengelolaan limbah yang baik, penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan promosi kesadaran lingkungan kepada semua pihak yang terlibat.

Dengan komitmen terhadap pelestarian alam dan penerapan langkah-langkah yang bertanggung jawab, pembangunan shelter emergency di gunung dapat dilakukan tanpa merusak atau mengganggu ekosistem yang ada. Langkah-langkah ini menegaskan bahwa perlindungan dan keselamatan manusia dalam situasi darurat dapat dicapai tanpa mengorbankan kelestarian alam. Dalam menghadapi tantangan darurat, kita dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian lingkungan untuk memastikan keindahan alam di gunung tetap terjaga untuk dinikmati oleh generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun