Trilogi ajaran Islam; Al-Iman, Al-Ihsan, dan Al-Islam menjadi dasar atas esensi tasawuf. Di mana Tasawuf berlandaskan aqidah dan pengamalan tasawuf di padukan dengan fiqh yang bermuara akhlak muslim. Adapun Esensi tasawuf sendiri meliputi: kesucian jiwa, kedekatan dengan Allah SWT., dan kesadaran atas keberadaan Allah SWT yang mana merupakan ajaran Al-Qur'an dan kepriadian Rasululah SAW.
Tasawuf memiliki pembagian dan corak tersendiri. Di mana pembagian tasawuf berawal dari sumber berupa Al-Qur'an dan hadis, tjuan yaitu pengembangan akhlak mulia, metode berupa 'amali(ilmu yang diamalkan), dan model yaitu salafi atau berpedoman pada kepribadian Rasulullah SAW.Â
Adapun corak dari tasawuf meliputi: Qur'ani, Sunni, Akhlaki, 'Amali, Salafi, Faslsafi, dan Neo-sufisme. Dalam artikel ini, Neo-sufisme menjadi topik yang perlu dijabarkan. Yang mana tasawuf dalam wawasan Neo-sufisme yaitu; spiritual power, kepribadian muslim, dan kekuatan penyeimbangan.
Neo-sufisme merupakan gerakan mengembalikan tasawuf pada trilogi ajaran Islam dengan tujuan agar sesuai dengan ajaran Islam; baik konsep, wawasan, sikap, maupun perilaku yang telah tercemar tradisi, budaya spiritual, maupun penghayatan nilai-nilai kerohanian. Mengenai gerakan Ne0-sufisme dibagi menjadi 3 gerakan, yaitu: gerakan tajdid atau pembaharuan tasawuf, gerakan pemurnian, dan gerakan reformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H