Nama asli Muhammad Al-Fatih yaitu Mehmed bin Murad dikenal juga sebagai sultan Mehmed II. Ia merupakan sultan Turki Utsmani yang berkuasa pada tahun (855-886 H/ 1451-1481 M). Muhammad Al-Fatih lahir dengan nama asli Mehmed bin Murad, ia lahir pada tanggal 30 Maret di Edirne, ibu kota Turki Utsmaniyah. Ayahnya bernama Sultan Murad II yang diketahui merupakan sultan Turki Utsmaniyah. Ibunya bernama Hima Khatun.
Sebagai langkah awal ia menaiki takhtanya bermula pada latar belakang kakaknya Ahmed yang mendadak meninggal dan digantikanlah dengan Al-Fatih pada umur 12 tahun , ketika baru mendapati 2 tahun memimpin , Alfatih bertukar tempat dengan kakak nya Ali , sampai akhirnya di tahun 1443, Ali tewas terbunuh , yang akhirnya menjadikan Alfatih satu satunya harapan pewaris tahta.
Al-Fatih merupakan sang penakluk Konstatinopel yang telah disebutkan dalam AlQur'an dan hadist bahkan sebelum kelahirannya di muka bumi ini. Berbagai cara untuk menaklukan Konstatinopel dilakukan oleh Al-Fatih. Seajak kecil dirinya telah mempeerhatikan sang Ayahanda dalam penaklukan kota-kota besar, hingga pada usinya yang masih tergolong muda, ia sudah berhasil menaklukan Konstatinopel. Ia juga sudah mewujudkan dan membenarkan keberadaan dirinya yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadist.Â
Al-Fatih menggunakan 2 power dalam melancarkan aksinya. Ia menggunakan Soft Power dan Hard Power. Salah satu Soft Power yang dilakukan oleh Al- Fatih adalah Dakwah. Berikut 6 Strategi Dakwah yang dilakukan Al-Fatih :
1. Strategi dakwah kekuasaan
Sultan Muhammad Al-Fatih selaku Da'i atau pemimpin dalam ekspedisi pengepungan Kota Konstantinopel mempunyai kendali penuh Untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk berperang.
2. Strategi dakwah personal
Pendekatan personal yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih adalah melakukan pendekatan individu antar individu kepada para pemimpin Non Muslim yang ada disekeliling Kota Konstaninopel, ia melakukan pendekatan itu untuk menjelaskan bahwa ia dan pasukan Utsmani akan melakukan pengepungan kedalam Kota Konstantinopel, ia juga menginginkan agar fokus tujuannya hanya ke Konstantinopel bukan kedaerah lain
3. Strategi dakwah korespondensi
Yaitu dengan mengajak bekerjasama dengan penyampaian pesan melalui surat menyurat
4. Strategi Dakwah Maui'zhah Hasanah
adalah nasihat-nasihat yang baik yaitu memberikan pengertian-pengertian masukan agar Kembali kejalan yang benar dan baik dengan menyentuh serta menggugah hati dan perasaanya.
5. Dakwah Pendidikan
yaitu dengan memberikan percontohan-percontohan yang baik, untuk meninggalan perbuatan yang salah sebagai bahan pembelajaran mad'u.